Mohon tunggu...
Dayu Rifanto
Dayu Rifanto Mohon Tunggu... Lainnya - @dayrifanto | Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mahasiswa S3 Pendidikan Masyarakat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, remaja serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | linktr.ee/dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayo Eby, You Can Do It

4 Januari 2023   13:13 Diperbarui: 4 Januari 2023   13:27 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Febby Fatari di depan gedung Siola, UPI Bandung. (Sumber pribadi)

Ayo Eby, You Can Do It

"Bapa dan mama ini lulus SMP dan SMA saja, jadi kamu anak-anak, harus lebih dari itu."

Terngiang-ngiang di benak Febby Fatari, ucapan orang tuanya bertahun lalu. Bapanya bekerja sebagai buruh kasar, sedang mama menjadi ibu rumah tangga. Dia sendiri empat bersaudara, yang pertama bekerja sebagai perawat di Puskesmas Kais, Kabupaten Sorong Selatan. Saudara yang kedua sebagai pekerja swasta, tempat distributor ban. Sedangkan adik bungsunya tidak bersekolah, karena sakit sejak kecil. Ini membuat adiknya memiliki keterlambatan dan kendala dalam berbicara.

"Saya pernah bermimpi tentang memiliki kesempatan bersekolah setinggi mungkin. Bukan untuk menunjukan saya yang paling hebat. Tidak!  Tapi semua hanya untuk membuat orang tua saya bangga, terlebih semua ini menjadi point plus untuk masa depan saya dalam mencari pekerjaan." ungkap Febby.

Hal itu bukan hal mudah, tentu saja. Bermimpi pun bukan hal yang mudah buatnya. Febby mengingat kembali ucapan dari kedua orang tuanya saat itu "Bapa dan mama ini, lulus SMP dan SMA saja. Jadi kamu anak-anak harus lebih dari itu." Kasih orang tuanya, menjadi semangat sekaligus pendorong dirinya.

Sempat Merasa Gagal.

Kedua orang tuanya memainkan peran yang sangat besar pada dirinya. Terlebih saat dia mencoba mendaftarkan diri untuk mendapatkan beasiswa ini, ada doa dari mama, motivasi juga dukungan dari Bapa buat saya semakin semangat. Tahap demi tahap bisa saya lalui karena dukungan mereka.

Tapi dia juga pernah merasa gagal. Itu saat sebelum mencoba daftar beasiswa, dia sempat melamar kerja untuk bantu keluarga. "Sempat ikut seleksi BUMN sampai tahap terakhir tes kesehatan, namun tidak lulus. Lalu Bapa bilang " Eby sekolah saja, urusan uang itu Bapa masih bisa cari."

Dorongan, dukungan, semangat, cinta kasih dari orang tua membuat Febby semakin semangat untuk terus mencoba dan dia ingin memastikan akan membuat kedua orang tuanya akan tersenyum dengan bangga.

Mencoba Beasiswa

Terlebih saat akhirnya dia mencoba mendaftarkan diri untuk mendapatkan beasiswa, peran kedua orang tua saya yang paling kuat. Doa dari mama, motivasi juga dukungan dari Bapa membuatnya semakin semangat. Tahap demi tahap bisa dilalui karena dukungan mereka.

 "Itu sebab dan menjadi alasan saya mau terus mencari dan mengambil kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi." Ingatan berbakti pada kedua orang tua, dan membanggakan keluarganya, menjadi cambuk bagi dirinya.


Dia pun sibuk mencari informasi melalui internet, dan menemukan informasi tentang beasiswa LPDP. Saat itu, dia merasa terbantu oleh seorang teman di Sorong, yang membagikan informasi padanya.

Walau tidak mudah juga melengkapi persyaratan beasiswa, tidak halangi keinginannya untuk terus mencoba. "Menurut saya, yang harus dimiliki setiap pendaftar adalah kemauan untuk mencoba, jangan malu untuk bertanya. Jika tidak mengerti harus melakukan apa, tanya saja pada orang yang dikenal dan sudah punya pengalaman tentang hal tersebut. Teruslah mencari informasi-informasi terkait beasiswa dan disertai juga dengan doa," sambung Febby.

Ibadah di salah satu gereja di Bandung. (Sumber pribadi)
Ibadah di salah satu gereja di Bandung. (Sumber pribadi)

Sebuah Petualangan Baru.

Pada Maret 2020, dia pernah bermimpi tentang Bandung. Sampai menuliskan pengalamannya itu pada laman facebooknya. "Apakah Bandung akan menjadi tempat yang akan dituju?" dan benar saja, sebuah misteri yang sekarang terjawab. Febby akhirnya lulus diterima oleh beasiswa LPDP Putra Putri Papua tahun 2022, dan mendapatkan pengayaan bahasa di UPI, Bandung.

"Bertemu dengan orang-orang hebat yang punya banyak pengalaman dan sudah punya dasar bahasa Inggris, sementara saya yang dasarnya saja masih belum ada tapi hanya bermodalkan menyukai bahasa Inggris. Pembelajaran yang saya dapatkan adalah jika kita mau terus berusaha yakin bahwa semuanya akan berhasil. Saya tidak bilang bahwa saya sudah bagus dalam berbahasa Inggris, tapi saya mau terus berusaha mempelajarinya dengan baik. Saya juga suka sekali sesi belajar bersama teman-teman, saling memberi umpan balik, sangat membantu."

Walau begitu, belajar bahasa Inggris juga tidak mudah. "Momen terendah selama belajar bahasa mungkin saat melakukan progress test dan mendapat nilai yang tidak memuaskan. Itu membuat terkadang saya berpikir, apakah saya bisa memenuhi skor yang diminta oleh kampus tujuan saya atau tidak?" ucapnya.

Tapi, ada yang membuatnya mau mencoba dengan lebih kuat. Yaitu ingatan akan orang tua. "Saya harus buat mereka bangga dan hal lain yang paling saya syukuri adalah saya dikelilingi oleh orang-orang baik. Mereka juga yang jadi motivasi untuk 'Ayoo Eby, you can do it' mereka terus mendoakan saya dari jauh. Itu yang menguatkan saya sampai saat ini."

Sebagai sebuah bagian dari petualangan meningkatkan kapasitas diri, berkaca dari pengalamannya, Ebby merasa bahwa jika teman-teman punya mimpi yang besar maka harus berani mengambil tindakan untuk mewujudkannya. Jangan terindimidasi dengan perkataan orang lain, sebab kita sendiri yang mengenal diri dan kemampuan kita.

"Jika kalian diberi kesempatan, apapun itu. Baik bersekolah maupun kesempatan lainnya jangan sia-siakan. Lirik lagu "If we never try, we will never know " Jika kita tidak coba, bagaimana kita tahu kemampuan kita, seberapa hebatnya kita, seberapa mampunya kita.  Coba saja, soal gagal tidaknya, itu urusan nanti. Sesungguhnya orang yang gagal adalah mereka yang tidak pernah mencoba."


**

Tentang Febby Friscila Fatari

Sarjana ekonomi dari Universitas Terbuka (Sorong). Dirinya adalah orang Inanwatan, peranakan Fakfak. Anak ke-3, dari 4 bersaudara yang tinggal di Sorong bersama kedua orang tua dan saudara juga keponakan. Sekarang sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan S2. (DR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun