Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Johan Gandegoay : Pembuktian "Ghoky-Aku Papua"

10 Desember 2021   07:47 Diperbarui: 7 Januari 2022   21:26 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Johan Gandegoay

Ada yang bilang inspiratif, membangkitkan kenangan-kenangan masa lalu mereka, ada beberapa diantara pembaca yang mulai senang menulis setelah membaca buku itu.

Selain itu ada yang menyarankan bahwa buku ini cocok dibaca oleh orang tua juga karena buku ini berkisah tentang bagaimana kekerasan dalam mendidik anak akan berpengaruh pada perkembangan sang anak, dan mana cara yang lebih baik sebenarnya.

Beberapa pembaca berterimakasih su buat mereka menangis, tertawa sekaligus terharu mengenang kebaikan dan kasih orang tua sekaligus mengajarkan bahwa kita tidak boleh dendam pada orang tua, melainkan harus memaafkan.

Cara didik perlu dipelajari oleh semua yang menjadi orang tua, terutama demi kebaikan anak -- anaknya

Dan dari tanggapan pembaca ini, memacu saya rasanya. Itu sebab saya mulai terpikirkan menulis buku lagi, di kepala ini sudah muncul ide menulis buku Novel sebatang lilin di pusara ibu.

Dengan tokoh bernama Tanius - kisahnya ada seorang anak dari pedalaman Papua yang belajar dan berjuang meski penuh keterbatasan untuk meraih cita-cita nya. Di dalam nya juga menyinggung tentang kebiasaan perang saudara yang sering terjadi di suku-suku pedalaman

Sudah mau menulis kembali saja Pak, oh iya, waktu menulis Ghoky berapa lama, ada kendala dalam penulisannya kah?

Sambil kerja saya menulis buku ini.

Ingat waktu itu menulis hanya sebagai hobby saja dan untuk melatih diri saya menulis. Awalnya bos saya meminta saya untuk meliput kegiatan-kegiatan dan program-program comdev yang dilakukan Divisi kami agar dimuat dalam Berita kita ( Media komunikasi internal perusahaan) hanya sebagai kontributor .


Tiap pagi biasanya saya datang lebih awal, dan sekitar 10-15 menit saya menulis. Menulis apa saja ide yang muncul dalam kepala. Jika belum ada ide, biasanya saya menulis pengalaman waktu dalam perjalanan ke kantor, percakapan-percakapan ringan yang saya dengar waktu dalam kendaraan / angkot tadi, atau menikmati alam dimana saya lalui.

Sampai akhirnya suatu saat, tulisan saya nyerempet ke pengalaman masa lalu. Maka saya mencoba untuk menulis semua kenangan yang bisa saya ingat dari dalam sumur ingatan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun