Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menghidupi Sepi

10 Oktober 2021   20:25 Diperbarui: 10 Oktober 2021   20:30 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghidupi Sepi

Seorang ibu berwajah gelisah

Letih singgah di sayu matanya

Pada usia belum genap tiga lima

Nasib delapan anak bergantungan di tangannya

Pagi hadir memanggil

Bersegera ia tempuh kelokan mencari kangkung liar

Memilih batang muda yang tak seberapa

Untuk dijual di muka pasar

Kata orang tanahnya kaya 

Laksana surga

Tapi ia tak mudah percaya

Sebab kata bisa memperdaya

Ketika ia menatap meja makan

Sagu telah hilang dari penglihatan

Tersisa mie instan beradu tumpahan kopi 

Bekal menghidupi esok hari nan sepi

(Dayu Rifanto - Sorong, 2 Oktober 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun