Mohon tunggu...
Muhammad Hidayatullah
Muhammad Hidayatullah Mohon Tunggu... Freelancer - Penggiat Alam, Pemerhati Pendidikan dan Lingkungan.

Membiarkan mereka yang termarginalkan merupakan dosa besar bagi kaum terdidik. Mari bersama saling menebar manfaat untuk sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menembus Belantara, Memberantas Buta Aksara: Potret Kecil Pendidikan di Pegunungan Meratus HST

2 Mei 2023   15:45 Diperbarui: 2 Mei 2023   15:49 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurdin (kanan) dan Uncit Kesuma (kedua dari kanan) pengajar Paket A Mangga Jaya saat tengah menembus hutan belantara Pegunungan Meratus HST. 

Terkait ketiadaan bangunan belajar, saat ini Dusun Mangga Jaya baru memiliki Perpustakaan Desa yang bisa difungsikan juga sebagai tempat belajar masyarakat.

Sementara itu, Pemerhati Pendidikan, Muhammad Hidayatullah mengatakan, solusi untuk mengatasi permasalahan pendidikan masyarakat terpencil jangan hanya sebatas memfasilitasi sampai disitu saja. Peningkatan kualitas guru dan keberlangsungan jenjang pendidikan warga belajar juga perlu dipikirkan mendalam.

"Harus ada sebuah mekanisme khusus yang menjamin masyarakat setempat untuk mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Beasiswa khusus misalnya," terang Pendiri Komunitas Akar Bukit.

Terlebih lagi, mereka untuk melanjutkan pendidikan memiliki tantangan sangat besar. Akses SMP terdekat berada di Desa Hinas Kiri, sedangkan SMA terdekat ada di Desa Batu Tangga yang tentunya perlu modal besar baik secara material, maupun moral karena harus turun gunung jauh dan berpisah dari keluarga.

"Ada beberapa kasus Masyarakat Dayak Meratus membuat pondok kecil untuk dapat dihuni mendekatkan tempat tinggalnya dengan sekolah, baik SMP maupun SMA. Adajuga yang ngekos," tambahnya.

Disisi lain, ia pun merekomendasikan, pemerintah setempat dapat membuat suatu inovasi program penempatan khusus ke kawasan terpencil untuk membantu mengatasi ketimpangan pendidikan maupun melakukan pemberdayaan masyarakat.

"Pemerintah dapat membuat program penempatan khusus dalam jangka waktu tertentu dalam bingkai pengabdian dan pemberdayaan pendidikan dan masyarakat. Saya yakin banyak saja Fresh graduate yang tertarik asal jelas saja jaminan kegiatan dan kesejahteraannya," sarannya.

Disi lain, pemerintah atau kementrian terkait, menurut Dayat, jangan hanya disibukkan dengan otak-atik kurikulum belaka, tetapi abai terhadap urgensi permasalahan pendidikan pelosok yang sudah hampir 1 abad termarginalkan oleh perlakuan negara. (Dayat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun