Mohon tunggu...
Kabar Kalimantan
Kabar Kalimantan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Agah kampong

Agah kampong adalah media sosial Informasi layanan publik merupakan situs berita independen terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, lingkungan, sosial dan budaya secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Usul Perkembangan Sub Suku dayak bakati kalimantan

26 Juli 2021   18:19 Diperbarui: 17 Januari 2023   17:36 3467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peladang tradisional (Dokpri)

adat sebelum memanen padi juga biasa di adakan ritual adat bunuh anjing." yang biasa di sebut adat bunuh anjing pelangkah. Yang di persembahkan di panyugu / baneen yang berada di tengah2 kampung."

"Ngutump : artinya memanen / memetik".
"Padi adalah "pade
"Ngiik / adalah mengirik  merontokan padi dari tangkai/tandan".
"Nigga'k : nigga'k iyalah mengipas padi dengan alat nyiru dalam bahasa lokal bakati artinya "utoo'r. pungsinya agar padi terpisah dari yang berkualitas yang berisi dengan yang tidak berisi.
"Nyiok adalah nampik padi, membersihkan/membuang padi yang tidak berisi (kosong).
"Padi yang tidak berisi / kosong dalam bahasa bakati artinya adalah "Ampa'k.

"ada beberapa pantang "petuah petuah atau nasihat yang tidak boleh di terapkan atau di lakukan saat aktivitas mengerjakan ladang berlangsung. "konon petuah petuah itu harus dilestarikan dalam adat tradisi membuka ladang agar tidak menimbulkan masalah atau musibah, "karena jika kita melanggar akan terjadi kepada diri kita atau keluarga kita.
"Seperti" sulit mendapatkan rezeki padi atau ladang selalu diserang oleh hama penyakit atau binatang perusak. "Dan bahkan bisa terjadi kepada kita sendiri seperti ke tidak seimbang unsur tubuh seperti demam atau sakit.

redaksi @ www.kompasiana.com/dayakborneo7139

Editor# stepanus murdani @kalimantan_net.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun