Mohon tunggu...
Kabar Kalimantan
Kabar Kalimantan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Agah kampong

Agah kampong adalah media sosial Informasi layanan publik merupakan situs berita independen terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, lingkungan, sosial dan budaya secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gawai nyobeng suku dayak bakati

5 Februari 2021   15:03 Diperbarui: 18 April 2021   14:43 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosesi Nyobeng atau nyabangk dalam bahasa dayak bakati sara


Nyobeng adalah aktivitas upacara ritual adat yang sangat sakral. Yang diselenggarakan setiap tahun guna untuk menghormati para roh leluhur nenek moyang dan memberi makan secara spiritual kepada tariu kamang, tengkorak dan berbagai pusaka peninggalan nenek moyang zaman dahulu yang tersimpan dirumah-rumah atau dirumah adat dio pungo.

Bagi suku dayak bakati sara dusun segonde desa pisak kecamatan tujuh belas kabupaten bengkayang berbagai pusaka dan tengkorak kayau atau kayo peninggalan nenek moyang zaman dahulu yang bersemayam di rumah adat memiliki roh yang dapat menjaga keselamatan kampung dan memberi keselamatan bagi masyarakat dayak.

Terutama kesejahteraan di bagian pangan peladang.

Ladang kearifan lokal
Ladang kearifan lokal
Ladang kearifan lokal
Ladang kearifan lokal
Video singkat prosesi ritual penurunan tengkorak untuk di cuci/mandikan dan di beri beberapa sejajen dengan beberapa mantra khusus dari tetua tetua adat 📍👇

Nariu / tariu 

Nyobeng ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan setiap tahun sekali, pertepatan usai panen padi yang telah dikerjakan sebelumnya guna mengucap syukur kepada roh leluhur dan jebata atau tuhan allah yang telah memberi kesehatan kemakmuran untuk melaksanakan aktivitas tersebut.

#Kayau / #Kayaow / #Mengayau adalah tradisi beberapa suku Dayak. Beberapa suku di Indonesia mengenal tradisi Mengayau. Pengayauan menurut orang Dayak adalah Adat, ritual yang tidak bisa sembarang dilakukan, tetapi mempunyai banyak aturan. Banyak pantang yang harus dilakukan seperti tidak boleh menjarah dan memperkosa dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa tidak semua subsuku Dayak mengenal tradisi mengayau. Tetapi mayoritas suku Dayak mengenal tradisi ini. Tidak diketahui sejak kapan tradisi pengayauan mulai dilakukan, tetapi dipercaya sudah ada sejak ribuan tahun silam. Berdasarkan cerita dari beberapa orang tua yang saya temui dan dari beberapa literatur yang saya baca. Ada beberapa alasan yang penyebab pengayauan ini terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun