Mohon tunggu...
djarot daya yuwana
djarot daya yuwana Mohon Tunggu... -

seseorang yang ingin mengetahui segalanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ranah Tak lagi Ramah

24 November 2010   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.hak istimewa'nya

hak?tanda tanya besar jika tidak terpenuhinya kewajiban,bukankah harus seimbang antara dua itu?,..tapi aku disadarkan oleh penjaja nada seorang wanita,apakah hanya memenuhi panggilan jiwa?panggilan penghidupan atau sekedar menghilangkan bosan?,sayangnya aku tak sempat berbincang denganya...

Bukankah wanita sosok istimewa,tanpa cela,tapi mengapa mereka harus ada digerbong ini?,dijalanan ini,di pekat hitam ini?

sudahkah semua tatanan berubah?atau ?................entahlah

)*1 smoke 1 note,rain,sedikit ada kekhawatiran diakhir tulisan,semoga saja tidak.(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun