Mohon tunggu...
djarot daya yuwana
djarot daya yuwana Mohon Tunggu... -

seseorang yang ingin mengetahui segalanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Purnama (mungkin) Tak Datang

3 November 2010   18:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bagaimana denganmu?kau bertanya.

aku turun,.jawabku

hehehe,kau tertawa kecil dan menatapku tajam,kau takut??aku tetap tinggal,jawabmu..

,terdengar riuh penduduk dan peringatan dari petugas mengarahkan kami turun,apa kau tidak mau menyambut dewa lang-lang jagad?

apa kau tidak mau menyambut ibuku dan saudara-saudara kita,menjelma purnama ?tanyamu,ini sudah garis dan satu keharusan kita sebagai  laskar purnama,menyatu sebagai cahaya purnama,..

gemuruh angin semakin pekat seperti "arabika"yang biasa kita hirup dalam ritual kita menyerap cahaya purnama,abu berterbanagan,seperti halnya hasil bakaran kretek yang biasa kita hisap dalam melafalkan mantera"padhang wulan",setiap lima belas jawa,lembah raharja berpijar,..itukah kau sang laskar purnama??bukankah purnama (mungkin)tak datang malam ini??..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun