Mohon tunggu...
Dawil Fairus
Dawil Fairus Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Tetap redup, ada jalan kita maju

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Indahnya Alam di Luar Sana

18 Desember 2022   15:36 Diperbarui: 18 Desember 2022   15:34 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

      Aku berlari menuju kelasku, dan menjumpai sahabat-sahabatku yang sedang bercanda di taman sekolah. Namaku Muhammad Dawil Fairus Anna Fisi biasa dipanggil Dawil, seorang siswa kelas VI SDN JAMBESARI DARUS SHOLAH 02. Aku mempunyai 5 sahabat, yaitu Fawaid, Faqih, Misbah Hosen, dan Belgi. Kami berennam selalu bermain bersama, ke mana-mana selalu bersama Kebersamaan dan kekeluargaan kami sangat erat. Aku dan ketiga sahabatku mempunyai kesenangan yang sama yaitu pecinta alam. Kami selalu ingin tahu tentang alam bebas yang begitu luas dan indah. Ketika libur sekolah tiba, kami berencana untuk pergi ke KAWAH IJEN. 

 “Eh bentar lagi kan liburan, gimana kalau kita berpetualang lagi?” Ucap Faqih. “Ayo siapa takut, ke mana nih?” Jawab Fawaid dengan bersemangat. “kalau ke KAWAH IJEN gimana? Setuju gak?” Tanyaku. “Wah..! bagus juga tuh lama dah gak liat blue fire” Jawab Hosen . Faqih, dan Fawaid bersamaan. Setelah lama berbincang aku pun pulang ke rumah. Aku mencari informasi tentang keadaan KAWAH IJEN saat ini, agar ketika mendaki dan berpetualang ke sana aku dan teman-temanku selamat. Waktu telah larut malam, aku pun merasa ngantuk dan tidur.

       Keesokkan paginya aku memberitahu pada teman-temanku, bahwa saat ini KAWAH IJEN sedang dalam keadaan baik, perkiraan cuaca pun sangat bagus. Kami pun memutuskan untuk mendaki ke sana. Kami akan mendaki minggu depan, sementara sekarang kami harus mempersiapkannya . Aku mempersiapkan semuanya dari mulai fisik, mental sampai semua peralatan yang akan kami bawa. Tak terasa 1 minggu berlalu, hari ini aku dan sahabat-sahabatku akan pergi mendaki KAWAH IJEN. Kami sudah berkumpul membawa barang masing-masing. Sesampainya di bawah bukit kami langsung pergi mendaki. Saat di perjalanan kami harus berhati-hati, karena ini alam bebas. Kami harus menjaga sikap dan pembicaraan. Waktu sudah semakin sore, dan sebentar lagi malam tiba.

"Sebentar lagi kan gelap mending kita bikin tenda aja di sini, sekalian istirahat.” Ucapku.

“Iya ide bagus tuh,” Jawab Fawaid 

“Ya udah yuk kita diriin tendanya.” Ajak Faqih.

        Akhirnya kami pun mendirikan tenda di sini dan beristirahat. Malam ini suasananya sangat sunyi. Tetapi kami membuat semuanya menjadi ramai. Kami berempat menyanyikan sebuah lagu. Dan bercerita tentang hal-hal lucu. Setelah lama kantukku pun datang, aku dan Fawaid masuk ke tenda untuk tidur. Sedangkan Faqih, Hosen  dan yang lainnya tetap duduk di situ, sampai rasa lelahnya datang. Saat pagi hari kami makan dan berkemas, untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Selesai makan dan berkemas kami pun mulai mendaki lagi. Perjalanan kami untuk mencapai puncak hanya sebentar lagi. Rasa penasaran selalu mengahantuiku, aku tak sabar ingin cepat sampai ke puncak. Mendaki GUNUNG KAWAH IJEN bukanlah hal yang mudah, ini adalah sebuah tantangan berat. Tiba-tiba terdengar suara teriakan.

“woi.. Faqih tunggu aku..” teriak Fawaid. Seketika aku, Faqih dan yang lainnya pun membalikkan badan dan mencari asal suara Fawaid itu. "Fawaid kamu di mana?” Teriakku yang sedang mencari Fawaid.

“Aku di sini, di pinggir depan kalian.. tolong aku gak kuat dengan bau belerang rasanya kepalaku pusing banget,” ucap Fawaid dengan menghela nafas berat.

“ini pakek masker ini mungkin mendingan ” Jawabku panik.

Aku, Faqih, pun menggendong Fawaid yang sedang sesak akan baunya belerang setelah beberapa meter mendaki.

"Misbah Belgi gantian dong"(  kataku).digantilah oleh mereka berdua sampai pos ke3, dan disanalah kita beristirahat sejenak hanya untuk menghilangkan rasa haus kami dan kondisinya Fawaid sudah agak membaikan kita lanjutkan perjalan kita sampai puncak.

“Untung Lo tadi gak Sampek pingsan,klok Lo pingsan siapa yang akan gendong Lo Sampek puncak heeeee....."Ucap Faqih.“ya klok gue pingsan kan ada Abang gue“ Fawaid cengingisan sambil melihat ke arah gue .“aku” Ucap aku, “heeeee“fawaid tertawa kecil.

“Lagian kok bisa sih kamu  gitu?” Tanya Faqih.

“Jadi gini tadi tuh entah kenapa kepalaku tuh puying banget tiba tiba udah jatoh” Jawab Fawaid menjelaskan semuanya.

“ooo itu, iya memang makin ke atas bau belerang itu memang makin nyesek ” Tegurku.

“lain kali bawa Masker.” Ucap Faqih. “wes udah ,” Jawabku

          Setelah udah merasa cukup beristirahat kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya. Udara sudah semakin dingin. Aku mulai menggigil, aku memang tidak kuat dengan udara dingin. Bibirku memucat, hidungku teras begitu sakit. Aku benar-benar kedinginan. Hosen pun mengeluarkan selimut dari tasnya. Fawaid dan Hosen mulai memelukku untuk menghangatkanku.

“lo, kamu gak apa-apa kan? Kamu masih kuat?” Tanya Hosen.

“Gak apa-apa kok aku masih kuat, lagian aku udah gak terlalu kedinginan kok,” Jawabku.

“Kamu yakin Dawil?” Tanya Fawaid, yang begitu cemas.

“Yakin, ayo kita lanjut lagi,” Jawabku dengan penuh semangat.

        Sekitar 30 menit aku kedinginan. Sekarang aku bisa melanjutkan perjalanan ini kembali. Tak lama kemudian kami sampai di BLUE FIRE NYA Dan keindahan di atas KAWAH IJEN ini. Rasa lelah kami tertutupi oleh pemandangan yang begitu indah. Rasa penasaranku hilang, kini yang aku rasakan yaitu benar-benar sangat puas dan terkagum oleh semua pemandangan ini. Kami bersyukur dapat mendaki KAWAH IJEN ini hingga puncaknya. Ini adalah liburan terbaik dalam hidupku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun