Mohon tunggu...
Utami Isharyani Putri
Utami Isharyani Putri Mohon Tunggu... Seniman - Freelancer

Ambivert. Dulu pekerja kantoran, tapi setelah mengulik diri sendiri nampaknya lebih suka menjadi freelancer. Sebuah pekerjaan yang katanya bebas tapi ternyata ngga bebas-bebas amat, bahkan cenderung disangka pengangguran. Jenis pekerjaan freelancer memang harus dinaikkan marwahnya... Tapi karena saya kebisaan saya cukup beragam, saya lebih suka dibilang seniman. Selain nulis juga bisa edit video, voice actor juga (dubbing, story telling, VO ads, VO compro). Instagrammer yang sesekali nerima endorse-an (kalo produknya cocok sama hati). Hal terbaru dari saya, saya juga (ternyata) bisa menulis lirik lagu (silakan dengarkan di platform musik digital kamu yah, judulnya apa? Japrii).

Selanjutnya

Tutup

Trip

Bisa Ngapain di Kota Tangerang? Ini Pengalaman Naik Bus Jawara ke Taman Laksa, Jembatan Berendeng dan Kampung Bekelir

16 Agustus 2024   16:30 Diperbarui: 16 Agustus 2024   18:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Elektrik sering menjadi titik kumpul seperti para goweser ini./ dok. pribadi (utamiisharyani)

Meskipun umumnya makanan di Tangerang merupakan paduan antara kuliner Melayu dengan kuliner Tionghoa, nyatanya nama Laksa berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Banyak”. Ragam laksa memang banyak, Laksa tak hanya ada di Indonesia melainkan tersebar sampai negara Asia Tenggara lainnya.

Sebut saja Laksa Singapura yang sangat terasa bumbu karinya, Laksa Asam Penang yang memasukkan asam jawa ke dalam kuahnya, Laksa Bogor yang memiliki kuah kental karena ada potongan oncom, Laksa Betawi yang khas dengan rasa ebinya juga Laksa Tangerang yang memiliki kekhasan yang berbeda dari laksa-laksa yang sudah disebut sebelumnya.

Laksa Tangerang adalah salah satu makanan tradisional Kota Tangerang yang harus dicicipi./ dok. pribadi (utamiisharyani)
Laksa Tangerang adalah salah satu makanan tradisional Kota Tangerang yang harus dicicipi./ dok. pribadi (utamiisharyani)

Laksa Tangerang yang dijual di Kawasan Kuliner Taman Laksa Tangerang menggunakan susu, dan santan. Selain itu, pada Laksa Tangerang juga terdapat kacang hijau dalam hidangannya. Cukup mengejutkan, karena ternyata kacang hijau cocok dimasukkan dalam hidangan laksa.

Mie yang digunakan pada Laksa Tangerang adalah mie buatan sendiri yang terbuat dari tepung beras dengan ukuran yang berbeda dari bihun. Mie pada Laksa Tangerang ukurannya ditengah-tengah antara ukuran bihun dengan mie udon.

Biasanya Laksa Tangerang disajikan dengan ayam bakar dan telur. Kamu bisa memilih keduanya atau salah satu saja. Ayam pada Laksa Tangerang menggunakan ayam kampung, setelah melalui proses pembakaran dengan arang dimasukkan ke bumbu laksa, sehingga tak heran jika rasa bumbunya meresap namun masih ada sedikit aroma asapnya.

Topping yang diberikan pada akhir penyajian adalah potongan kucai dan serundeng alias parutan kelapa yang disangrai. Harga satu porsi Laksa Tangerang dengan ayam bakar (tanpa telur) adalah Rp. 25.000, porsi yang mengenyangkan dan enak!

Jika kamu ke Tangerang, lokasi Kawasan Kuliner Taman Laksa Tangerang sangat sayang kalau dilewatkan.

Kampung Bekelir

Nama asli kampung ini adalah Kampung Babakan Kulon, dahulu kampung ini terkenal kumuh dengan jejeran rumah yang padat, namun tahun 2017, pemerintah Kota Tangerang menjadikan kampung ini menjadi kampung yang eye catching dengan kelir warna-warninya, hingga kemudian disebut Kampung Bekelir.

Tim KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) sedang berpose di depan papan Kampung Bekelir./ dok pribadi (utamiisharyani)
Tim KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) sedang berpose di depan papan Kampung Bekelir./ dok pribadi (utamiisharyani)

Di kampung ini, pengunjung tak hanya disuguhkan dengan mural warna-warni pada tembok-tembok penduduk, namun juga akan disambut ramah oleh para penduduk di sana serta bisa melihat tanaman-tanaman hidroponik yang ditanam di jalan utama kampung ini. Untuk semua keseruan di Kampung Bekelir, dibanderol Rp.0, alias gratis (kecuali kalau kamu mau jajan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun