Yang kedua, kembali masalah cyberbullying, jika kita merasa kurang atau tidak puas dengan etos kerja lembaga perwakilan kita, sebaiknya lebih baik untuk memberikan kritik dan saran, daripada mencaci maki, kita adalah manusia, kita semua sederajad, tidak ada yang pantas untuk mencaci manusia, selain yang di atas, bukankah lebih baik kita memberikan kritik yang membangun daripada mencaci?Â
Hal-hal sederhana semacam ini, patut diperhatikan, agar sila keempat ini benar-benar kita amalkan, karena yang saya rasakan, sila keempat inilah yang paling jarang untuk dibahas secara detail.
Saya kira itu adalah beberapa hal yang mengganjal di hati saya tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, untuk hal-hal lainnya, itu adalah kesadaran dari manusia itu sendiri, sampai kapan kita mau untuk terus hidup dalam sikap mental bangsa yang masih bobrok, sedangkan  bangsa lain sudah memajukan bangsanya menjadi lebih maju, Jepang, dengan budaya disiplinnya, Singapura dengan budaya kebersihannya, dan saya yakin Indonesia pasti akan dikenal di mata dunia sebagai bangsa yang besar, dan bangsa yang memiliki mental yang bagus, karena apa? Karena Pancasila adalah  ideologi yang sangat relevan untuk masa apapun, dan Pancasila adalah jiwa kita. AMDG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H