Mohon tunggu...
Healthy

Untuk yang Suka Begadang

25 November 2017   22:26 Diperbarui: 25 November 2017   23:57 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Whats Up,warganet khususnya kompasianer sekalian. Setelah penulis rehat selama kurang lebih 1 bulan, kini akan membahas topik-topik tentang kesehatan yang tentunya penting bagi masyarakat Indonesia. Apa yang akan saya bahas? Sederhana jawabannya. Saya akan membahas tentang darah, khusunya sel darah merah. Sebelumnya saya mempunyai sebuah pernyataab yang akan menjadi topik utama pembahasan.

 Sebagian orang percaya bahwa eritrosit (sel darah merah) semakin waktu semakin lemah atau usianya tidak sampai 120 hari tetapi sebagian orang percaya bahwa orang-orang masa kini jauh lebih sibuk atau pekerja keras sehingga membuat eritrosit semakin cepat lemah atau rusak, dan mana fakta yang sebenarnya?

Kebanyakan dari kita hanya mengetahui jika darah itu hanya satu, yaitu darah yang berwarna merah. Sebelum saya mempelajari tentang darah, saya hanya mengetahui sebatas itu saja.  Jika berdasarkan wikipedia, definisi dari sel darah merah atau eritrosit adalah

"Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan - jaringan tubuh lewat darah. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengabil oksigen dari paru-paru, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler.

Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi."

 Tapi sebenarnya jenis darah tidak hanya itu saja. Komposisi darah dalam tubuh manusia terdapat 3 bagian. Yang paling banyak adalah eritrosit itu sendiri yaitu sebesar 99%. Yang kedua adalah keping-keping darah atau trombosit, yang berkisar sekitar 0,6-1,00%. Dan yang terakhir adalah darah putih (leukosit) yang berfungsi sebagai sistem imun.

Eritrosit atau sel darah merah, mengapa disebut sel darah merah? Karena eritrosit tersebut mengikat hemoglobin, yang mengikat unsur Fe atau besi, namun ketika hemoglobin sedang mengikat oksigen juga, maka warna merahnya akan semakin terang. Bayangkan saja jika hemoglobin mengikat Cu, tentunya darah kita akan menjadi biru.Sekilas info saja bahwa eritrosit itu berasal dari kata erythros yang berarti merah dan khytosyang berarti selbung atau sel. Lalu bagaimanakah perjalanan sang eritrosit tersebut?

Eritrosit pertama dibentuk di sumsum tulang merah. Sumsum tulang merah ini sebenarnya tidak hanya menghasilkan eritrosit, namun juga leukosit dan trombosit. Pada saat manusia masih dalam bentuk embrio yang berada di dalam kandungan, eritrosit ini dilahirkan di hati dan limpa, yang nantinya akan menjadi tempat perombakan saat sudah menjadi bayi seutuhnya. Proses dari pembentukan eritrosit di sumsum tulang merah disebut eritropeosis. 

Proses ini berlangsung sekitar 6 minggu sampai 6-7 bulan masa janin. Perlu diketahui pula eritrosit ini saat proses pembentukannya, sekitar 2.000.000 sel darah merah diproduksi setiap detiknya. Produksi ini dibantu atau distimulankan oleh suatu zat yang bernama hormon eritroprotein. Hormon eritroprotein ini disinstesi di ginjal dan nantinya turut menstimulkan proses produksi eritrosit. Fungsi eritrosit sendiri adalah mengedarkan oksigen bersama hemoglobin ke seluruh tubuh, dan juga mengangkut karbon dioksida menuju ke paru-paru. Eritrosit ini mempunyai keistimewaan saat mengedarkan oksigen atau karbon dioksida. 

Saat terjadi penyempitan atau tegangan pembuluh darah, eritrosit ini akan melepaskan ATP guna melebarkan dinding jaringan dan berelaksasi sehingga jalannya pembuluh menjadi tidak terhambat lagi. Eritrosit juga mempunyai senyawa S-nitrosothiol, yang juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah.

Eritrosit ini berusia 120 hari karena saat usia 120 hari, seperti yang saya tulis di awal bahwa hati dan limpa yang awalnya sebagai temaptdibentuknya eritrosit saat masih embrio ini, akan menjadi perombak eritrosit saat usia 120 hari. Sel eritrosit sendiri akan dimakan oleh sel-sel fagositik (sel penghancur) dari hati dan limpa. Sahabat eritrosit adalah hemoglobin. Hemoglobin ini juga dirombak oleh sel fagositik hati dan limpa ini, namun sebagian hemoglobin akan diubah menjadi bilirubin, yang berwarna biru. 

Hemoglobin yang awalnya bertugas menyuplai oksigen bersama eritrosit kini berganti tugas menjadi pengelmusi lemak, dan akan dikeluarkan ke empedu yang berpusat di usus, dan hemoglobin yang awalnya bertugas di transportasi darah, setelah 120 hari akan bertugas di saluran pencernaan. Namun, jangan khawatir tidak semua hemoglobin menjadi bilirubin, sebagian hemoglobin masih tetap menjadi hemoglobin untuk membantu pembentukan eritrosit yang baru lagi atau eritropoesis,dan proses pembentukan dan perombakan ini seperti sebuah siklus namun terbatas. Mengapa bisa terbatas? Mari kita lihat jawabannya dibawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun