maka tak heran jika terkadang ditemui tim tidak bisa menggunakan stadion akibat tidak turun ijin untuk menggunakan stadion tersebut disebabkan kontrak belum diperpanjang dan sebagainya.
Kembali pembahasan pengelolaan liga, lantas apakah sebuah kemunduran jika liga domestik dikelola oleh orang asing? Jawabanya adalah tidak, liga thailand yang kini sudah maju meninggalkan liga indonesia baik dari segi penyiaran, kualitas pemain yang dihasilkan, penyusunan jadwal dan faktor sebagainya dulu juga pernah dikelola oleh warga asing yakni Benjamin Tan yang juga berfokus dengan pengelolaan standar lisensi klub di thailand.
Tercatat sebelum menjadi CEO liga thailand, Benjamin Tan adalah tim verifikasi dari AFC, bahkan di tahun 2011 ia pernah mengunjungi indonesia dan sekaligus menjadi verifikator bagi klub klub indonesia, hasilnya masih ada klub yang dinyatakan belum lolos verifikasi AFC.
lantas apa sudah saatnya liga kita dikelola oleh warga asing? Fakta menarik yang ditemukan adalah di Indonesia sendiri jual beli klub tampak menjadi hal yang biasa, tentu sah sah saja penjualan klub dari satu pihak ke pihak yang lain nya, yang menjadi catatan adalah apakah praktik jual klub tersebut sudah memenuhi standar fifa?Â
Atau malah sebagai formalitas pemindahan lokasi klub saja? Seperti yang diketahui tim Bali United sendiri awalnya adalah klub dari Samarinda yang bernama Persisam, lalu diakusisi dan kini menjadi klub kebanggaan masyarakat Bali dan bernama Bali United.
Dengan masih belum diperhatikan nya lisensi klub ini baik dari segi fasilitas dan sturuktur klub juga sudah mendapat dari sorotan dari Thomas Doll selaku pelatih kepala dari Persija, seperti diketahui Thomas Doll sendiri merupakan pelatih yang sudah malang melintang di liga jerman dan sudah menangani klub kenamaan Jerman seperti Borussia Dortmund.Â
Ia mengatakan jika kualitas lapangan yang digunakan untuk turnamen pramusim di samarinda jika di jerman hanya digunakan sebagai menggembala sapi saja, Thomas Doll mengatakan hal demikian bukan tanpa alasan tampak lapangan yang digunakan pada laga tersebut mengalami genangan dan membuat aliran bola tidak lancar.
Jika aspek pokok seperti lapangan saja masih terhambat lantas bukan tidak mungkin kualitas timnas hanya begitu begitu saja, karena pemain timnas kita yang lahir mayoritas adalah dari hasil binaan liga kita sendiri.
Dengan hal ini maka sepatutnya liga sepakbola Indonesia berbenah, karena kalah telak dari tim liga kamboja tadi merupakan sebuah pukulan telak bagi liga Indonesia, terlebih Bali United sendiri juga berstatus jawara bertahan liga Indonesia.
Saatnya berbenah sepakbola indonesia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI