Selanjutnya, safron disebut-sebut dalam legenda Yunani tentang pelayaran ke Kilikia. Para petualang pergi untuk menemukan safron paling berharga di dunia. Legenda lain tentang Crocus dan Smilax mengisahkan Crocus yang disihir menjadi tanaman kuma-kuma penghasil safron. Safron banyak digunakan orang Mediterania pada zaman kuno, termasuk pedagang minyak wangi di Mesir, dokter di Gaza, orang kota di Rhodes, dan wanita penghibur (hetaerae) di Yunani sebagai bahan campuran parfum, obat salep, potpuri, maskara, sesajen, dan obat tradisional.
Di Mesir, Cleopatra mencampurkan safron ke dalam air mandi agar lebih bergairah dalam bercinta. Ahli pengobatan tradisional di Mesir menggunakan safron sebagai obat untuk semua penyakit gastrointestinal. Safron juga digunakan sebagai pewarna kain di kota-kota Timur Tengah seperti Sidon dan Tyre. Bangsa Romawi begitu senang dengan safron sampai perlu membawanya ke selatan Gallia sewaktu membuka koloni dan ditanam secara besar-besaran di sana hingga saat kejatuhan Roma. Beberapa pendapat yang bertentangan mengatakan Safron baru dikenal kembali di Prancis pada abad ke-8 atau pada zaman Kepausan Avignon.
Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, Asia Tengah, Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kue-kue, permen, dan minuman keras. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti antikarsinogenik (pencegah kanker), anti-mutagenik (pencegah mutasi), immunomodulasi (memperbaiki sistem imun), dan antioksidan.
Sebagai rempah-rempah termahal di dunia, saffron dijual dengan harga selangit di berbagai negara. Di Brasil, harga saffron dijual dengan kisaran harga US$ 1.000 atau Rp 11,71 juta per kilogram (kurs: Rp 11.712/US$). Di Chicago, Amerika Serikat, saffron dijual dengan harga lebih tinggi seharga US$ 6.790 atau Rp 79,5 juta per kilogram. Sementara di Inggris, para pedagang menjual saffron seharga 355 pound sterling atau setara Rp 7,11 juta per kilogram. Harga saffron di India juga tidak kalah melejit yaitu sekitar 300 ribu atau setara Rp 58,54 juta per kilogram. Tak heran, makanan yang menggunakan saffron sebagai bumbunya seringkali menjadi sajian termahal.
"Harga rempah-rempah yang berkisar antara belasan hingga puluhan juta rupiah memang mengundang tanya. Apa yang membuat harga bumbu dapur tersebut melejit sangat tinggi ?"Â
Dimulai dari prosesnya, saffron bukan rempah-rempah yang mudah didapat. Seperti dikatakan sebelumnya, dibutuhkan sekitar 250 ribu bunga untuk menghasilkan setengah kilo saffron. Bayangkan saja, 250 ribu bunga Crocus nyaris setara dengan tiga kali ukuran lapangan sepakbola. Sulitnya mengumpulkan dan memetik bunga tersebut menjadi salah satu alasan tingginya harga saffron. Waktu yang dihabiskan untuk memanen bunga Crocus juga merupakan salah satu pemicu naiknya harga saffron. Bunga Crocus juga kebanyakan tumbuh di Iran, Spanyol dan India. Satu bunga hanya memproduksi tiga pucuk benang sari yang dipetik langsung, dikeringkan dan dijual ke seluruh dunia. Bunga safflower (Carthamus tinctorius) yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan kunyit sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal.
"Bunga cantik diatas apakah kalian pernah melihat atau mengenalnya? Bunga yang melambangakn kematian"Â
 Lycoris radiata (Red spider lily)/Higanbana adalah bunga ini berasal dari Tiongkok, Korea dan Nepal, lalu ke Jepang kemudian ke Amerika hingga akhirnya ke seluruh dunia. Bunga ini diperkirakan dinaturalisi di Seychelles dan di Kepulauan Ryukyu. Bunga ini mekar pada akhir musim panas sampai awal musim gugur dan sering dikaitkan dengan hujan lebat.
Bunga ini memiliki umbi yang beracun sehingga sering digunakan di dekat tanaman lain dan kuburan untuk mengusir hama yang mengganggu. Walaupun berasal dari Tiongkok. tetapi hanya varietas betinanya yang hadir di Jepang, jadi bunga ini hanya tumbuh dari umbinya dan tidak bereproduksi dengan serbuk sari. Uniknya lagi, bunga dan daun dari tanaman ini tidak pernah terlihat bersama lantaran daunnya baru tumbuh setelah bunganya layu. Karena itu bunga ini tidak hanya dipercaya memiliki hubungan dengan kematian namun juga simbol perpisahan, kekasih yang tidak akan pernah berjumpa.
Bunga cantik ini memiliki arti yang menakutkan dan sedih di jepang. Itulah kenapa, beberapa anime seringkali menampilkan bunga ini ketika ada scene sedih dan menakutkan. Bunga ini pernah muncul di anime Inuyasha, Jigoku Shoujo, Kamichama Karin, Nabari no Ou, dan beberapa anime lainnya.