Mohon tunggu...
davit Arya
davit Arya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama dan Lingkungan

16 Januari 2024   18:00 Diperbarui: 16 Januari 2024   19:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Peran serta Pandangan Agama dalam Membentuk Kesadaran Lingkungan

Pendahuluan

Dalam era modern ini, penting bagi kita untuk memberikan perhatian yang lebih serius terhadap tantangan dan ancaman yang berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar. Tantangan ini, pada dasarnya, berasal dari berbagai faktor yang menunjukan dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan. Salah satu contoh yang mencolok adalah pencemaran lingkungan, khususnya polusi udara yang berasal dari adanya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca. Sumber utama polusi ini berasal dari kendaraan dan pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin, batu bara, minyak, dan gas alam. 

Tidak hanya itu, namun dampak merugikan juga ditimbulkan oleh limbah industri, penggunaan bahan kimia secara berlebihan, dan deforestasi yang dilakukan semata-mata untuk mencapai keuntungan ekonomi. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan tersebut kemudia semakin diperparah oleh pemanfaatan berlebihan terhadap sumber daya alam, yang dalam beberapa kasus dapat dikategorikan sebagai eksploitasi. Praktik eksploitasi ini dapat menyebabkan degradasi ekosistem dan merusak keseimbangan lingkungan secara keseluruhan.

Peran Agama

Agama merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan, agama sebagai suatu sistem keyakinan, melibatkan pandangan mendalam mengenai eksistensi, maknam dan karakteristik kehidupan yang kemudian diikuti oleh norma dan moral, termasuk dalam konteks perlindungan lingkungan. 

Peran agama dalam membentuk pola pikir dan perilaku manusia terhadap lingkungan tidak dapat diabaikan. Sebagian besar agama mengekspresikan konsep keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap akam sebagai bagian integral dari ajaran dan nilai keagamaannya. Dalam konteks ini, agama memberikan landasan moral yang mendalam bagi tindakan manusia terhadap lingkungan. Konsep keberlanjutan dalam agama melibatkan pemahaman bahwa manusia adalah pengelola

Ajaran agama terhadap lingkungan 

Ajaran agama memberikan pandangan yang mendalam terhadap hubungan manusia dengan lingkungan. Adapun agama yang mengajakan kita sebagai umatnya untuk hidup berkesinambungan dengan alam lingkungan serta bertanggung jawab dalam memelihara lingkungan. Agama Islam, dalam ajarannya umat manusia dianggap sebagai khalifah atau pemimpin di bumi. Umat islam (Muslim) diajarkan untuk memandang alam semesta sebagai amanah dari Tuhan yang perlu dijaga dan dirawat dengan penuh tanggung jawab. Prinsip inilah dalam agama islam yang menekankan bahwa manusia harus menggunakan sumber daya alam dengan bijak untuk menjaga keberlanjutan alam. 

Dalam agama Hindu, adapula ajaran yang menekankan bahwa tindakan manusia dapat menghubungkan dengan konsekuensi terhadap alam dan lingkungan, yaitu konsep Dharma, Dharma Hindu tidak jauh berbeda dari konsep umat islam khilafah yang mencakup tanggung jawab moral dan etika serta perlakuan yang baik terhadap alam atau disebut Vasudhaiva Kutumbakam yang artinya seluruh dunia adalah keluarga kita) yang menggarisbawahi persatuan dan keterikatan antara manusia dan alam.

Selanjutnya adalah Buddhinisme, ajaran yang mengajarkan kasih sayang dan simpati terhadap semua makhluk hidup ini termasuk alam. Dijelaskan bahwa dalam agganna-sutta hubungan timbal balik antara perilaku manusia dan  perkembangan alam, manusia dan alam merupakan satu lingkungan yang tidak dapat terpisahkan, bila salah satunya tidak hidup maka salah satunya juga tidak dapat bertahan. 

Sama halnya dengan ajaran agama sebelumnya, agama kristen menekankan tanggung jawab manusia sebagai kustos ciptaan Tuhan. Manusia dianggap sebagai penjaga alam semesta dan harus merawatnya dengan bijak, keterkaitan rohani dan fisik saling terkait, maka adanya kehancuran pada lingkungan dianggap sebagai tindakan yang merusak kedamaian dan keharmonisan ciptaan Tuhan.

Kesimpulan 

Oleh karena itu, mendefinisikan pendekatan yang serius untuk mengatasi masalah lingkungan bukan sekadar opsi, melainkan suatu keharusan mendesak. Dalam menghadapi tantangan lingkungan global yang semakin kompleks, diperlukan upaya bersama yang komprehensif untuk mengimplementasikan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Perlunya melindungi dan merestorasi lingkungan menjadi panggilan moral bagi kita sebagai penanggung jawab di bumi. Kesadaran akan konsekuensi dari perilaku kita terhadap lingkungan perlu ditingkatkan, dan tindakan preventif yang tegas harus diambil untuk memitigasi dampak negatif yang terus meningkat.

Seiring dengan itu, masyarakat perlu menyatukan langkah dalam upaya bersama untuk memperbaiki perilaku manusia. Pentingnya komitmen bersama terhadap keberlanjutan lingkungan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kualitas hidup untuk generasi mendatang.Tidak dapat diabaikan pula peran agama dalam memberikan arahan moral terhadap perlakuan manusia terhadap lingkungan. 

Ajaran agama menyediakan landasan etika yang kuat, menekankan nilai-nilai keberlanjutan, tanggung jawab, dan keseimbangan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan yang terkandung dalam ajaran agama, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih peduli terhadap alam, mendukung praktik-praktik yang berkelanjutan, dan mempromosikan pemeliharaan lingkungan sebagai wujud konkret dari ketaatan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun