Mohon tunggu...
Fiksiana Pilihan

Dimana Kasih Sayang Ibu ?

31 Oktober 2015   14:47 Diperbarui: 31 Oktober 2015   14:56 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Sebuah keluarga yang lengkap idealnya terdiri dari seorang ayah sebagai pemimpin keluarga, ibu dan dua orang anak. sama seperti keluarga Flo. Flo tinggal bersama Ayah, Ibu, dan seorang adiknya yang bernama Sesil. Namun, ayah Flo bekerja jauh dari rumah dan hanya pulang saat hari Sabtu dan Minggu. Hanya di keuda hari itu mereka sekeluarga berkumpulo. Namun ada yang aneh dalam keluarga Flo. Flo merasa bahwa ia selalu yang disuruh seperti pembantu sementara adiknya dimanja. Ketika Ayah tidak dirumah, Ibu selalu memerintah Flo dalam hal apapn padahal secara bersamaan adiknya lagi santai.  

“ Flo, bersihkan kamar mandi ya! “ kata ibu dan Flo pun menjawab, “ Iya Ibu”  dengan hati yang ikhlas.

“ Flo tolong belikan 1kg telur  di pasar ! “ kata ibu dan Flo menjawab dengan hal yang sama,  “ Iya Ibu “

Tidak hanya disuruh terus, ketika Flo mau makan ayam ibunya berkata “ Jangan dimakan itu untuk Adikmu “ dengan wajah yang sedikit kecawa Flo pun melanjutkan makan dengan lauk apa adanya yaitu tahu dan tempe.

“ Flo selesai makan, piringnya di cuci ya “ kata ibu namun ketika Flo melakukan perintah ibunya tersebut dengan tidak sengaja  piring kesukaan ibunya yang sedang di cuci terjatuh. Ibu sangat marah kepada Flo sehingga Flo dihukum membersihkan semua bagian rumah tanpa terkecuali padahal  Flo harus belajar untuk mempersiapkan ujian besok.  Tanpa ada kata lagi yang keluar dari mulut Flo, karena Flo tau jika dia membantah atau menolak perintah tersebut ibu akan menambah hukumannya.

“ Ibu tugas aku sudah selesai  “ kata Flo kepada ibunya dengan wajah yang pucat seakan akan dia sedah tidak kuat lagi untuk belajar dan akhirnya Flo pun tertidur.

     Keesokan harinya Flo pergi ke sekolah untuk mengikuti ujian , Flo mengikuti ujian tanpa persiapan apapun dan kemudian Flo menerima hasil yang tidak memuaskan. Setelah di bagikan hasil ujian teersebut ibu guru berkata,

“ Jangan lupa minta tanda tangan orang tua dan besok dikembalikan ke Ibu. “

Dalam hati Flo bertanya - tanya “ Akan kah saya di hukum lagi oleh ibu dengan hasil ujian aku yang tidak memuaskan ini ? dan apakah saya akan dimarahi habis habisan?, “ kalimat tersebut selalu terulang ulang dalam perjalanan pulang.

Sesampai di rumah Flo memberitahukan hasil ulangan tersebut kepada ibunya dan respon ibunya tidak sesuai apa yang dipikirkan. Ibu hanya diam saja setelah tau hasil ulangan tersebut. Flo pun lega ia tidak di marahi atau dihukum oleh ibunya namun beberapa saat kemudian adiknya Sesil membawa hasil ujiannya juga dan ditunjukkan oleh ternyata nilai Sesil sangatlah memuaskan berbeda dengan hasil ujian miliknya. Setelah ibu melihat hasil ujian Sesil tersebut, ibunya berkata kepada Sesil

“ Nilai kamu bagus sekali, Sil sangat berbeda dengan nilai kakakmu “ kata ibu.

Flo tertekan batinya setelah mendengar perkataan ibunya tersebut apalagi mendengar bahwa sesil akan di belikan handphone baru.           

     Suasana akan berbeda jika ayah sedang berada dirumah . Flo sangatlah dimanja sama ibu seperti beliau memanjakan Sesil.  Jauh berbeda seakan akan ibu sangat menyayangi kedua anaknya. Semua pekerjaan rumah Ibu yang melakukan dari menyiampakan makan , membersihkan piring, belanja dipasar,  menyuci pakaian. Padahal ketika ayah sedang kerja, semua pekerjaan tersebut dilakukan oleh Flo.

 Liburan tiba, ayah mengajak kita untuk kerja bakti. Ketika sedang kerja bakti ayah melihat hasil ujian Flo tidak lama kemudian ayah memanggil Flo dan menanyakan

“ Kenapa hasil ujianmu jelek? “ tanya ayah kepada Flo.

“Ngngng... itu karena aku jarang belajar yah “ jawab Flo dengan wajah kebingungan.

Ayah  yakin bahwa masalahnya bukan hal tersebut. Ayah menulusuri apa yang terjadi pada anaknya tersebut. Setelah beberapa hari ayah menelusurinya, beliau belum menemukan juga apa masalahnya, hingga akhirnya tidak ada cara lagi kecuali bertanya kepada Flo apa yang terjadi sebenarnya. Ayah pun melakukan hal tersebut.

“ Flo kamu punya masalah apa ? cerita saja sama Ayah “ tanya ayah.

“ Tidak munya masalah apapun Ayah “ jawab Flo.

“ Ayah tidak percaya bahwa kamu tidak punya masalah, jujur saja sama Ayah Flo “ kata ayah.

Setelah itu Flo menceritakan semua apa yang terjadi padanya walaupun dia merasatakut untuk menceritakan semuanya dan ayahpun tau apa penyebab nilai Flo jelek. Tidak lama kemudin ayah berbicara kepada ibu.

 “ Kenapa kamu menyuruh Flo untuk mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya kamu yang mengerjakan? “  dan sejak percakapan itulah mulai perdebatan antara ibu dan ayah.

“ Sebenarnya saya dari dulu tidak sayang kepada anak tersebut, anak itu bukan anak kandung saya! Ayah yang mengadopsi dia bukan ibu “ kata ibu.

“ Kenapa ibu berkata seperti itu? Kita mengadopsi Flo dengan persetujuan kita berdua, berarti Ibu juga setuju untuk mengadopsi Flo “ kata ayah.

 Flo mendengar semua percakapan mereka dan sekarang Flo mengetahui bahwa ia bukanlah anak kandung melainkan anak angkat. Flo merasa bahwa ia menyusahkan kedua orang tua angkatnya selama ini.

      Flo merencanakan untuk pergi dari rumah secara diam – diam namun Flo kebingungan karena ia tidak memiliki tujuan kemana dia akan pergi. Flo tetap bertekad untuk keluar walaupun ia harus tidur di depan toko. Suatu saat Flo tertidur di depan toko makanan hingga toko itu buka dan sang pemilik merasa kasian kepada Flo.

“ Nak, kamu sudah sarapan? “ tanya pemilik toko kepada Flo.

“ Belum Bapak, saya sudah 2 hari tidak makan “ jawab Flo.

“  Kamu ambil saja Nak, di toko Bapak, mana yang kamu suka “ kata pemilik toko.

Flo pun bergegas mengambil makanan yang ia suka, ketika sambil makan sang pemilik toko bertanya tanya kepada Flo

“ Siapa namamu, Nak? Lalu dimana kedua orang tuamu? Kenapa pula kamu bisa berada disini? ” tanya pemilik toko kepada Flo

“ Nama saya Flo, saya tidak tahu orang tua saya dan saya tidak tahu mau kemana saya. Saya kabur dari rumah orang tua angkat saya, karena rasanya saya hanya menambah beban mereka dan membuat mereka bertengkar  “ jawab Flo.

“ Nama bapak Yusuf, kasihan sekali kamu Nak, kalau kamu mau, tinggalah di rumah bapak “ kata Pak Yusuf.

“ Tidak bapak, jika saya tinggal dirumah bapak akan menambah beban bapak nantinya dan merusak hubungan bapak dengan istri bapak “ jawab Flo.

“ Tidak Nak, justru istri saya malah senang karena dia sudah lama menginginkan seorang  anak “ kata Pak Yusuf.

Akhirnya Flo pun tinggal bersama keluarga Pak Yusuf. Istri Pak Yusuf  menerima Flo dengan baik, beliau sangat sayang kepada Flo. 

     Setelah lama kemudian Flo teringat pada ibu angkatnya yang membesarkan Flo hingga dewasa. Flo pergi kerumah ibu angkatnya yang dulu tanpa memperdulikan apa yang akan di lakukan ibu angkat yang dulu kepadanya, karena ia sangat merindukan kepada ibu angkatnya yang telah membesarkannya. Namun, di tengah perjalanan ia melihat pengemis yang mirip dengan ibu angkatnya. Ternyata benar bahwa pengemis tersebut adalah ibu angkatnya yang dulu.

Flo bertanya kepada beliau, “ Kenapa Ibu menjadi seperti ini? “

“ Iya Flo, Ibu bercerai dengan Ayah dan Ibu diusir dari rumah oleh Ayah “ jawab ibu

“ Maafkan Ibu ya Nak, dulu Ibu selalu menyakitimu dan ini adalah balasan yang pantas untuk ibu. Ibu tidak akan lama lagi untuk hidup. Ibu Tervonis kanker  “ kata ibu.

“ Iya Ibu, sudah aku maafkan tentu saja “ jawab Flo.

Tidak lama kemudian setelah Flo memaafkan ibu angkat yang telah membesarkannya, sang ibu  pingsan seketika saat itu. Flo bergegas membawanya ke dokter dan ternyata beliau sudah tidak bisa ditolong lagi. Beliau telah meninggalkan Flo selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun