Alih-alih mendorong mahasiswa menggunakan pinjol, pemerintah dan universitas bisa lebih aktif mencari solusi lain yang lebih aman dan berkelanjutan. Beasiswa pendidikan, program cicilan tanpa bunga, atau kerja sama dengan lembaga keuangan yang menawarkan bunga rendah bisa menjadi alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan pinjaman online berbunga tinggi.Â
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa agar mereka lebih memahami risiko pinjaman dan utang.
Singkatnya, penggunaan pinjaman online untuk membayar UKT menimbulkan dilema. Di satu sisi, ia menawarkan solusi instan bagi mereka yang kesulitan membayar, namun di sisi lain, solusi ini dapat berubah menjadi jeratan utang jangka panjang.Â
Kebijakan ini memerlukan evaluasi yang lebih mendalam dengan mempertimbangkan dampaknya pada kesejahteraan mahasiswa di masa depan.Â
Solusi yang lebih berkelanjutan dan berfokus pada kesejahteraan mahasiswa perlu dikembangkan agar masalah finansial tidak menjadi penghalang bagi pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H