Mohon tunggu...
DAVINA VANIA CHARITY
DAVINA VANIA CHARITY Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar giat mengejar cita-cita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial: Membangun Relasi, Bukan Disintegrasi

6 September 2024   20:37 Diperbarui: 6 September 2024   20:40 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berikutnya, ada pemberontakan Andi Azis. Tujuannya adalah untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT). Namun pada akhirnya, NIT bersedia bergabung dengan NKRI. Dikirim juga pasukan TNI untuk menumpas sisa-sisa kelompok Andi Azis.


Tidak kalah menegangkan, pernah terjadi juga pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Gerakan separatis menuju disintegrasi karena ingin membentuk negara sendiri. Negara sendiri yang lepas, baik dari NIT maupun NKRI. Upaya penumpasannya pun tidak mudah.


Pemerintahan RIS telah mencoba mengatasi dengan cara damai, namun gagal. Akhirnya, terpaksa menggunakan kekuatan senjata untuk menumpas RMS. Sangat disayangkan, masih terdapat banyak tokoh RMS yang melarikan diri. Kelompok ini terus menimbulkan kekacauan.


Lalu, ada juga pemberontakan PRRI/Permesta. Pemberontakan ini muncul di Sumatera dan Sulawesi. Dipicu oleh ketidakpuasan terhadap alokasi dana pembangunan dari pemerintah pusat. Ketidakpuasan yang kemudian bertumbuh menjadi ketidakpercayaan terhadap pemerintah.


Upaya untuk menumpas pemberontakan ini adalah dengan menggunakan kekuatan militer. Melibatkan Angkatan Laut, Angkatan Darat, maupun Angkatan Udara. Operasi militer dilaksanakan hingga akhirnya dapat menumpas pemberontakan-pemberontakan yang terjadi.


Pemberontakan terakhir adalah Gerakan PKI 30 September 1965 (G30S/PKI). Gerakan ini bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia. Gerakan ini tentunya memicu kekacauan, bahkan disintegrasi.


Kita dapat melihat berbagai ancaman yang kita hadapi, bahkan setelah Merdeka. Pemberontakan-pemberontakan yang menimbulkan disintegrasi. Ancaman disintegrasi yang harus dihadapi dengan bijaksana. Jika tidak, maka persatuan & kesatuan akan benar-benar menjadi tiada.


Setiap pemberontakan memiliki kesusahannya masing-masing. Menimbulkan perubahan-perubahan di luar perkiraan. Mempengaruhi persatuan & kesatuan bangsa. Upaya yang dilakukan oleh Pahlawan-pahlawan kita pun tidak sembarangan.


Dapat terlihat perubahan-perubahan yang timbul setelah terjadinya berbagai pemberontakan. Bahkan, perubahan yang direncanakan oleh kelompok-kelompok pemberontak. Maka dari itu, kita harus sadar bahwa perubahan akan selalu ada. Namun, cara kita menghadapinya harus dengan bijaksana.


Perubahan sosial yang terjadi mempengaruhi banyak hal. Seperti perubahan nilai, pola perilaku, organisasi sosial, pelapisan sosial, kekuasaan, dll. Tidak semua perubahan bisa kita prediksi. Namun, kita harus siap dengan segala perubahan yang terjadi.


Jangan sampai perubahan merubah kita menjadi buruk. Melainkan, kita harus menjadikannya sebagai batu loncatan untuk terus berkembang. Seharusnya kita dapat meneruskan semangat juang para Pahlawan dalam menghadapi ancaman disintegrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun