Mohon tunggu...
DAVINA NURUL AISYAH
DAVINA NURUL AISYAH Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program Ketahanan Pangan Nasional

23 Juni 2024   22:58 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia meluncurkan "Program Ketahanan Pangan Nasional" untuk memperkuat kemandirian dan ketersediaan pangan di seluruh wilayah negara.

Presiden Joko Widodo secara resmi mencanangkan program ini sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kedaulatan pangan.

Program ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks akibat perubahan iklim global dan dinamika ekonomi dunia.

Ketua Umum Bulog, Budi Waseso, mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Melalui program ini, pemerintah akan melakukan revitalisasi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di seluruh provinsi.

Salah satu fokus utama adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi pangan strategis seperti beras, jagung, kedelai, daging, telur, dan ikan.

Pemerintah akan memberikan subsidi, bantuan sarana produksi, dan pendampingan teknis kepada para petani, peternak, dan nelayan.

Selain itu, akan dibangun dan diperbaiki infrastruktur irigasi, jalan pertanian, dan fasilitas penyimpanan dan distribusi pangan di seluruh wilayah.

"Kami ingin memastikan tidak ada lagi daerah rawan pangan di Indonesia. Seluruh masyarakat harus dapat mengakses pangan yang cukup dan bergizi," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional dapat ditingkatkan menjadi 84 juta ton per tahun pada 2025, dari rata-rata 80 juta ton saat ini.

Sementara itu, produksi jagung diharapkan mencapai 32 juta ton dan kedelai 3 juta ton pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun