Mohon tunggu...
Davina Keisha Salsabila
Davina Keisha Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik

Saya adalah mahasiswa program studi Jurnalistik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Bola

Perdebatan Mengenai Jakarta International Stadium sebagai Tempat Konser

5 Januari 2024   21:46 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:12 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta International Stadium (JIS) telah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir karena keputusan untuk menggunakannya sebagai tempat konser. Keputusan ini telah memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan pihak terkait. JIS yang awalnya dirancang sebagai fasilitas olahraga utama di Asia Tenggara telah mengalami transformasi yang mengejutkan. Dibangun dengan harapan untuk menjadi pusat perhatian dalam dunia olahraga, namun dalam beberapa tahun terakhir, perannya sebagai tempat konser telah mengungguli peran utamanya sebagai fasilitas olahraga.

Banyak yang menganggap bahwa stadion yang secara resmi diresmikan pada tanggal 24 Juli 2022 merupakan proyek yang baru. Namun, pembangunan JIS sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2008, khususnya pada masa pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo.

Namun, pembangunan JIS menghadapi berbagai hambatan. Contohnya, terdapat perselisihan lahan yang mengakibatkan kemunduran proyek ini selama pemerintahan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Barulah ketika Djarot Saiful Hidayat menjabat, pembangunan JIS akhirnya dimulai. Pada saat itu, tanda awal dimulainya proyek ini ditandai dengan peresmian peletakan batu pertama.

Dibangun dengan biaya yang besar dan memakan waktu bertahun-tahun, stadion tersebut awalnya dirancang sebagai stadion canggih yang mampu menarik perhatian dunia olahraga. Dengan fasilitas modern, kapasitas besar, dan teknologi terkini, stadion ini diharapkan menjadi rumah bagi berbagai kompetisi olahraga tingkat internasional.

Selain memiliki kapasitas yang besar, orang juga terkesan dengan penggunaan teknologi canggih di stadion ini. Sebagai contoh, terdapat atap stadion yang memiliki kemampuan untuk dibuka dan ditutup. Seiring dengan konsep bangunan modern, JIS juga menerapkan konsep ramah lingkungan atau yang sering disebut sebagai green building.

Dalam konteks konsep ramah lingkungan tersebut, pengunjung JIS diharapkan untuk menggunakan transportasi umum. Stadion ini dirancang agar terintegrasi dengan transportasi publik, sehingga para pengunjung dapat menggunakan fasilitas transportasi publik untuk menuju ke stadion. JIS juga memiliki area parkir yang luas dengan kapasitas menampung 800 mobil di parkir VIP dan 100 bus di lahan parkir bus.

Namun, seiring berjalannya waktu, sejumlah besar promotor hiburan dan agensi musik internasional telah menemukan daya tarik dalam menggunakan stadion ini untuk menggelar konser-konser megah. Ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana peran stadion seharusnya dalam mengakomodasi kebutuhan olahraga dan hiburan.

Penggunaan JIS sebagai lokasi konser telah memberikan dampak positif terhadap industri hiburan di Indonesia. Konser-konser besar ini menarik perhatian tidak hanya dari penggemar lokal, tetapi juga dari penggemar internasional yang melakukan perjalanan ke Jakarta khusus untuk menyaksikan penampilan idolanya di panggung megah stadion ini.

Para pendukung keputusan ini menyatakan bahwa pemanfaatan stadion untuk konser akan meningkatkan daya tarik Jakarta dalam industri hiburan global. Mereka percaya bahwa ini akan memberikan kesempatan bagi penyanyi nasional maupun internasional untuk tampil di panggung yang megah dan memenuhi kebutuhan penggemar yang terus berkembang di Indonesia.

Zeva, salah satu penonton konser di JIS mengatakan bahwa ia sangat mendukung jika JIS digunakan sebagai tempat konser. Karena menurutnya pemerintah membangun JIS sebagai fasilitas umum untuk tempat berbagai acara tidak hanya untuk kompetisi olahraga.

"Kan JIS dibuat pemerintah untuk dipakai kegiatan apa aja ya, jadi ya sah-sah aja kalau misalnya dipakai untuk konser," ujar Ziva, 21 tahun, mahasiswi ahli gizi dari Poltekkes Jakarta 2, yang diwawancarai di JIS pada Jumat (22/12/2023).

Zeva juga menambahkan bahwa konser-konser ini membawa manfaat ekonomi yang besar bagi Jakarta, menarik wisatawan internasional, dan memperluas cakupan industri hiburan di wilayah tersebut.

"Dengan adanya konser juga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga sekitar dan juga negara. Kaya, warga sini tuh bisa berjualan dan dengan adanya konser,  banyak fans luar negeri yang datang ke Indonesia buat nonton idol mereka," tambahnya.

Namun, di sisi lain, sejumlah pihak mengecam keputusan ini dengan alasan bahwa penggunaan stadion untuk konser dapat mengganggu fungsi utamanya sebagai fasilitas olahraga. Mereka menyampaikan kekhawatiran akan kerusakan struktural akibat kerumunan massa dan peralatan yang dibawa ke dalam stadion untuk keperluan konser.

Salah satu suporter sepak bola menyampaikan bahwa dengan penggunaan JIS sebagai tempat konser dapat merusak kualitas rumput JIS yang digunakan untuk pertandingan sepak bola. Dan mengungkapkan kekhawatirannya tentang kerusakan struktural stadion akibat kerumunan massa dan penggunaan peralatan yang berat untuk keperluan konser.

"Kalau JIS terlalu sering dipakai buat konser, bisa ngerusak rumput lapangan. Dan alat-alat berat yang dipakai untuk konser juga bisa ngerusak fasilitas yang ada di JIS," ungkap Fido, 20 tahun, penggemar sepak bola, yang diwawancarai di rumahnya pada Jumat (22/12/2023).

Fido juga menambahkan bahwa penggunaan berulang stadion ini untuk acara non-olahraga dapat mengganggu jadwal dan persiapan untuk kompetisi olahraga yang sudah dijadwalkan.

"Dengan penggunaan JIS untuk tempat konser juga mengganggu jadwal pertandingan olahraga. Dan juga mengganggu warga sekitar juga kan," tambahnya.

Dengan jumlah pengunjung yang besar, mobilitas yang tinggi, dan penggunaan energi yang besar, konser-konser ini dapat meninggalkan jejak lingkungan yang signifikan dan menimbulkan dampak pada komunitas sekitar.

Perdebatan mengenai penggunaan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai tempat konser akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Sementara itu, masyarakat dan pihak terkait diharapkan dapat menemukan solusi yang memuaskan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hiburan dan fungsi utama stadion sebagai fasilitas olahraga.

Penulis : Davina Keisha Salsabila (Mahasiswa semester 3 program studi Jurnalistik UIN Jakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun