Mohon tunggu...
David Situmorang
David Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teologi

Berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dosa Asali (The Origin Sin), Sungguhkah Ada?

2 Oktober 2023   23:18 Diperbarui: 2 Oktober 2023   23:27 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 'Uvekhete' Yekhematni 'Imi', frasa "dalam dosa aku dikandung ibuku", menggunakan 'paralelisme' Ibrani dengan menggunakan dua kata - 'Avon dan -Khet/ Khate. Paralelisme Ibrani senantiasa mengumandangkan ide kesejajaran, bukan mempertentangkan atau membedakan antara "kesalahan" dan "dosa" karena kedua kata ini ibarat dua sisi mata uang. 

b). Roma 5:19 (TB) 

"Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa" 

Dosa asal (The Origin Sin) merupakan dosa yang diwariskan Adam kepada semua Pribadi manusia (Keturunannya) di sepanjang segala abad. Dosa ini diwariskan bukan melalui kelahiran kita sebagai manusia, yang merupakan keturunan Adam yang sudah berdosa, sehingga diturunkan secara turun menurun, melainkan dosa ini diwariskan melalui perwakilan. Adam menjadi wakil kita (seluruh manusia disepanjang segala abad) di taman Eden yang berdiri dihadapan Allah dalam sebuah perjanjian kerja, sehingga ketaatan Adam adalah ketaatan kita dan kejatuhan Adam adalah kejatuhan kita juga. Fakta dalam Alkitab memberitahukan kita bahwa Adam telah jatuh kedalam dosa, yang secara otomatis itu berarti kita semua (umat manusia disepanjang segala abad) juga ikut jatuh, hal itu karena Adam yang menjadi wakil kita telah jatuh, maka kejatuhannya juga diperhitungkan kepada manusia (seluruh manusia disepanjang segala abad) yang diwakilinya. Dosa atau pelanggaran Adam yang pertama yakni, memakan buah pohon yang dilarang oleh Tuhan Allah, dosa inilah yang diwariskan Adam kepada manusia dan yang membuat semua manusia disepanjang segala abad dilahirkan kedalam dunia dengan status berdosa (bahkan sejak masih dalam kandungan (Lih. Maz. 51:5 (TB)). Akibat dari kesalahan asal dan kecemaran asal yang kita warisi dari Adam, maka semua manusia keturunan Adam dilahirkan dalam status berdosa dan dalam kondisi rusak total (total depravity) yang berakibat kepada ketidakmampuan total (total inability). Yang dimaksud dengan kerusakan total dan ketidakmampuan total adalah bahwa manusia, oleh karena statusnya yang berdosa dan oleh karena kecemaran asal dari Adam, tidak mungkin lagi untuk hidup dalam keselarasan dengan Tuhan dan firman-Nya. Kemampuan manusia ketika sudah jatuh hanyalah terarah terus-menerus untuk melakukan hal-hal yang jahat, oleh karena kecenderungan hatinya hanyalah untuk berbuat dosa (band. Kej. 6:5).

Jadi jelaslah dari pemaparan diatas dapat kita simpulkan bahwa ternyata Doktrin Dosa Asali (The Origin Sin) yang diajarkan oleh Kekristenan merupakan pengajaran murni dari Alkitab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun