Manusia dan Peninggalannya
Ada beberapa zaman Purba antara lain, yaitu:
1. Paleolitikum
Paleolitikum (Zaman batu) adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbuat dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Namun alat-alat yang terbuat dari kayu atau tulang tersebut tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Dalam zaman ini alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar (sederhana) karena hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu, yaitu selama masa pleistosen (diluvium). Pada zaman paleolitikum ini alat-alat yang mereka hasilkan masih sangat kasar. Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian karena alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar atau tidak diasah.
2. Mesolitikum
3. Neolitikum
4. Megalitikum
Megalitikum merupakan zaman batu besar dimana kata mega artinya besar dan litikum artinya batu, dinamakan batu besar karena manusia pada zaman ini bisa membuat alat hanya menggunakan batu besar.
Jenis manusia purba di Indonesia:
Ada beberapa jenis manusia yang ditemukan di Indonesia atau bisa kita sebut sebagai nenek moyang Indonesia. Daerah penemuan manusia purba di Indonesia tersebar di beberapa tempat khususnya di pulau Jawa. berikut beberapa manusia purba yang ditemukan di Indonesia:
Pithecanthropus Erectus
Manusia ini ditemukan oleh Dr.Eugene Dubois dari Belanda pada tahun 1890, di sebuah desa pinggir Bengawan Solo yang tak jauh dari Ngawi (Madiun). Pithecanthropus berasal dari kata Phitekos yang berarti kera, Anthropus yang berarti Manusia, dan Erectus yang berarti berjalan tegak. Kemampuan berpikir tergolong rendah hanya volume otaknya 900 cc dibandingkan otak manusia modern yaitu 1000 cc. Diperkirakan manusia jenis ini hidup sekitar 1 juta - 600.000 tahun yang lalu atau tepatnya pada zaman batu tua (Paleolitikum).
Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus antara lain:
Tulang rahang dan gigi besar
Tinggi badan diperkirakan 165 cm hingga 170 cm
Berbadan dan berjalan tegak
Kening menonjol
Tidak berdagu
2. Meganthropus Palaeojavanicus
Manusia meganthropus paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1941. Dia menemukan bahwa ada manusia yang lebih besar dan kuat dari rahang Pithecanthropus, Von Koenigswald menganggap makhluk ini lebih tua daripada Pithecanthropus. Makhluk ini ia beri nama Meganthropus Paleojavanicus yang artinya manusia besar diperkirakan hidup sekitar 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus:
Tubuh kekar
Tidak berdagu
Rahang dan Geraham yang besar
3. Homo Soloensis
Von Koenigswald bersama Weidenreich menemukan kembali fosil tengkorak pada tahun 1931-1934 di dekat Desa Ngandong, kabupaten Tuban, Jawa Timur. Von Koenigswald menyatakan bahwa manusia Homo Soloensis lebih tinggi tingkatannya dibanding Pithecanthropus Erectus.
Ciri-ciri Homo Soloensis:
Volume otak cukup besar mulai dari 1.013-1.251 cc
Tinggi badan sekitar 130-210 cm
Bagian belakang tengkorak telah membulat dan tinggi
4. Homo Wajakensis atau Homo Sapiens
Pada tahun 1889 di wilayah Wajak Tulungagung di lembah Sungai Brantas, Jawa Timur Van Rietschoten menemukan manusia Homo Wajakensis atau Homo Sapiens. Manusia ini hidup antara 25.00-40.000 tahun yang lalu. Cara hidup jenis Homo ini berbeda dibanding manusia purba jenis lainnya. Mereka biasa membuat alat alat kebutuhan dari Tulang atau batu
Ciri-ciri Homo Wajakensis atau Homo Sapiens:
Wajah datar dan lebar
Hidung lebar dengan bagian mulut yang menonjol
Tinggi sekitar 150-210 cm
Otak sudah berkembang
Berat sekitar 30-150 kg
Peninggalan Manusia Praaksara
Zaman prasejarah tidak meninggalkan tulisan, tetapi benda atau alat hasil kebudayaan manusia. Peninggalan tersebut dinamakan Artefak. Artefak zaman prasejarah bisa terbuat dari batu, tanah liat, atau perunggu. Secara umum peninggalan-peninggalan pada zaman Praaksara dapat dibagi menjadi 2 yaitu peninggalan zaman batu dan peninggalan zaman logam.
Berikut adalah peninggalan zaman Batu:
Menhir
Dolmen
Sarkofagus
Waruga
Punden Berundak
Alat Peninggalan Zaman Praaksara:
Kapak Perimbas
Kapak perimbas adalah salah satu alat batu peninggalan budaya manusia purba Homo Erectus.
Kapak Persegi
Kapak Persegi merupakan peninggalan zaman Neolitikum dimana kapak persegi ini umumnya digunakan untuk menebang pohon atau barter barang.
Kapak Beliung
Kapak beliung digunakan untuk membelah tanah. Kapak ini dapat ditemukan di kawasan Jawa, Sumatera, Kalimantan. Kapak beliung merupakan peninggalan masa Neolitikum. Ditemukan pada bulan Juni 1993.
Kapak Penetak
Kapak Penetak atau disebut kapak perimbas merupakan kapak tertua yang ditemukan, kapak ini diperkirakan ditemui dari masa Paleolitikum.
Dikaitkan dengan diri sendiri:
Zaman Praaksara berbeda yang tajam dengan zaman sekarang. Zaman praaksara semua tergantung pada alam. Berbeda dengan masyarakat sekarang ada yang tergantung dengan teknologi canggih, beberapa orang juga telah mengembangkan berbagai inovasi canggih.
Ada beberapa perkembangan yang baik dan tidak baik, contoh perkembangan yang baik yaitu ada nya inovasi yang membantu masyarakat seperti alat alat transportasi yang membantu masyarakat dalam berpindah tempat. Contoh perkembangan yang buruk adalah rokok yang membuat manusia jatuh sakit.
References
Worosetyaningsih, T. (2019). KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA PRAAKSARA, MASA HINDU BUDHA, DAN MASA ISLAM. Myria Publisher. https://www.google.co.id/books/edition/KEHIDUPAN_MASYARAKAT_PADA_MASA_PRAAKSARA/V6qODwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&kptab=getbook
Aeni, S. (2022, January 21). Mengenal Homo Sapiens Lengkap dengan Ciri-cirinya - Nasional Katadata.co.id. Katadata.co.id. https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61ea1b22a2eb0/mengenal-homo-sapiens-lengkap-dengan-ciri-cirinya#:~:text=Fosil%20Homo%20Wajakensis%20ditemukan%20pada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H