Mohon tunggu...
David Othman
David Othman Mohon Tunggu... -

Damai di bumi, Damai di hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masihkah Anda Mengeluh? (Sebuah Perjuangan Tegar dari Wanita Sabar)

8 Oktober 2010   16:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:36 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

:::::::Ditulis saat menanti boarding, Bandara Soetta 7 Oktober 2010::::::::

Saya, anda, teman, keluarga, orang tua, bahkan pembesar agamapun tak lepas dengan sifat MENGELUH.

Tiba di Bandara pukul 09.00 pagi yang cerah, terlalu dini untuk terbang landas pukul 11.25, bukan karena jalanan sepi atau pengemudi taxi yang menancap gas, tetapi memang karena saya juluki diri saya Mr. Too Fast

Alhamdulilah, karena terlalu cepat saya tiba di bandara jadi ada hikmahnya saya bisa menulis kisah dari pengemudi taxi BB wanita sabar yang tegar menjalani hidupnya.

Setengah mengantuk saya memang sengaja tidak membuka percakapan dengannya, sementara di dalam hati kecil saya sudah terkesima dan bergejolak ingin menanyakan apa yang membuatnya memilih pekerjaan ini. Bukan hal aneh mungkin di sebagian negara maju untuk pekerjaan semacam ini untuk seorang wanita.

Kisah dia sampai membuat saya lupa mengurus bebas fiskal dan mengisi kartu imigrasi sehingga diingatkan petugas bebas fiskal dan imigrasi.

Inilah kisahnya:

Setengah dari perjalanan saya mulai menyapa:

Very: Ibu, apa yang membawa Ibu untuk memilih pekerjaan ini?

Ibu JS: Sebelum ini saya berbisnis membuat kue pak, karena kedua anak saya mau masuk SMA dan SMP, saya terpaksa menjual peralatan - peralatan itu untuk mereka sekolah.

Very: jadi ibu pilih pekerjaan ini agar supaya bisa kumpulkan modal untuk kembali membeli peralatan pembuat kue?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun