Mohon tunggu...
DAVID NEHEMIA
DAVID NEHEMIA Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi

mari saling berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partai Politik sebagai Pasar

18 Oktober 2024   10:50 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contohnya:

- Di dapil tertentu, partai dominan mungkin telah memenangkan setiap pemilu dalam beberapa dekade terakhir, dan pemilih tidak melihat alternatif yang kuat dari partai-partai lain. Akibatnya, partai dominan tersebut hampir tidak memiliki pesaing, menciptakan situasi seperti monopoli di mana hanya ada satu partai yang benar-benar mempengaruhi hasil pemilu.

 Kesimpulan

Dalam konteks pemilihan daerah pemilihan (dapil) dan calon yang akan dipilih oleh rakyat dalam pemilihan DPR, sistem pasar yang berlaku umumnya adalah pasar monopolistik dan oligopoli.

- Pasar Monopolistik terlihat dalam banyaknya calon dan partai yang bersaing di dapil, di mana setiap calon dan partai menawarkan kebijakan yang sedikit berbeda untuk menarik pemilih. Dalam pasar ini, calon berusaha membedakan diri dengan menawarkan program atau kepribadian yang unik.

- Pasar Oligopoli terjadi ketika hanya beberapa partai besar atau calon kuat yang mendominasi dapil tertentu, sementara partai-partai kecil atau calon independen kesulitan untuk bersaing.

Pada akhirnya, pemilih di dapil akan menentukan siapa yang paling mampu menawarkan kebijakan yang relevan dan menarik bagi mereka, mencerminkan dinamika pasar politik yang sangat kompetitif namun dengan kecenderungan dominasi oleh partai atau calon tertentu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun