Mohon tunggu...
DAVID NEHEMIA
DAVID NEHEMIA Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi

mari saling berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia adalah Penemu Hal-hal Negatif

17 Oktober 2024   10:21 Diperbarui: 17 Oktober 2024   11:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 3. Weda (Hindu): Karma dan Siklus Negatif

Dalam ajaran Weda, khususnya dalam teks-teks Upanishad dan Bhagavad Gita, konsep karma menjelaskan bagaimana tindakan negatif yang ditemukan manusia membawa konsekuensi buruk dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang akan datang. Setiap perbuatan manusia, baik atau buruk, menghasilkan buahnya yang akan memengaruhi perjalanan jiwa mereka dalam siklus kelahiran dan kematian (samsara). Manusia yang bertindak berdasarkan keserakahan, kebodohan, atau kemarahan menciptakan karma negatif.

Bhagavad Gita 3:37 menjelaskan bahwa kemarahan dan nafsu yang tidak terkontrol adalah sumber dari dosa dan kejahatan.

> "Itu adalah nafsu, itu adalah amarah, lahir dari sifat rajas, semuanya merusak dan itu adalah musuh utama di dunia ini."

Manusia yang menemukan dan mengikuti jalan ini terjebak dalam lingkaran penderitaan yang mereka ciptakan sendiri.

 4. Tripitaka (Buddha): Penyebab Penderitaan dan Keserakahan

Dalam ajaran Buddha, penemuan hal-hal negatif oleh manusia dijelaskan melalui Empat Kebenaran Mulia. Kebenaran pertama menyatakan bahwa hidup penuh dengan dukkha (penderitaan), yang disebabkan oleh keinginan dan ketidaktahuan. Akar penderitaan, menurut Samyutta Nikaya, adalah tanha (keinginan) dan keserakahan. Manusia menemukan penderitaan ini melalui keinginan yang tak terpuaskan dan keterikatan pada hal-hal duniawi.

> "Keinginan yang menyebabkan kelahiran kembali, yang disertai dengan kesenangan dan nafsu, dan mencari kenikmatan di sana-sini---itulah yang kita sebut sebagai penyebab penderitaan."

Dengan demikian, manusia menemukan penderitaan dan aspek negatif kehidupan ketika mereka gagal melepaskan diri dari keinginan duniawi.

 5. Talmud dan Torah (Yahudi): Kesalahan dan Dosa Kolektif

Dalam tradisi Yahudi, dosa tidak hanya dipandang sebagai pelanggaran individu, tetapi juga sering kali sebagai fenomena kolektif. Dalam kisah Kain dan Habel (Kejadian 4), Kain menemukan kekerasan ketika ia membunuh saudaranya, yang menyebabkan kutukan pada dirinya dan keturunannya. Kain berkata dalam Kejadian 4:13, "Hukumanku terlalu besar untuk kutanggung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun