Mohon tunggu...
DAVID NEHEMIA
DAVID NEHEMIA Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi

mari saling berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh FOPO terhadap FOMO dan Implikasinya

30 Juni 2024   15:20 Diperbarui: 30 Juni 2024   15:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.   Minimnya Kepercayaan 

   FOPO dan FOMO turut berperan dalam menurunnya tingkat kepercayaan antarindividu, kepada institusi negara, dan bahkan kepada Tuhan. Ketika individu terlalu fokus pada penilaian orang lain, mereka menjadi lebih skeptis terhadap motif dan tindakan orang di sekitar mereka. Kepercayaan antarindividu menurun, mengakibatkan hubungan sosial yang rapuh dan kurangnya solidaritas.

   Kepercayaan kepada institusi negara juga terpengaruh. Banyak yang merasa bahwa pemerintah tidak mampu memenuhi ekspektasi atau melindungi kepentingan mereka, terutama dalam hal regulasi pinjaman online dan perlindungan konsumen. Survei Edelman Trust Barometer 2023 menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah turun 10% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama di kalangan generasi muda . Dalam konteks spiritual, ketidakpuasan terhadap kehidupan yang dipengaruhi oleh FOPO dan FOMO bisa mengarah pada krisis iman. Individu yang merasa gagal memenuhi standar sosial mungkin merasa bahwa Tuhan tidak memperhatikan atau membantu mereka, sehingga mengurangi kepercayaan mereka terhadap agama dan kepercayaan spiritual.

  Hasil dan Kesimpulan

Pengaruh FOPO dan FOMO pada generasi muda Indonesia saat ini sangat nyata dan meresap ke berbagai aspek kehidupan. Dari jeratan pinjaman online, tingginya angka perceraian, hingga menurunnya kepercayaan kepada sesama, negara, dan Tuhan, fenomena ini mencerminkan tekanan sosial yang luar biasa yang harus dihadapi oleh generasi muda. Untuk mengatasi dampak negatif ini, diperlukan kesadaran kolektif dan upaya untuk memperkuat nilai-nilai kepercayaan diri, keuangan yang bijaksana, serta hubungan yang lebih autentik dan bermakna.

   Implikasi

Mengatasi dampak negatif FOPO dan FOMO memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pendidikan, dukungan psikologis, dan perubahan budaya. Pendidikan tentang literasi keuangan dan dampak psikologis dari FOPO dan FOMO harus ditingkatkan untuk membantu individu membuat keputusan yang lebih bijaksana. Dukungan psikologis melalui konseling dan program kesehatan mental juga penting untuk membantu individu mengatasi tekanan sosial. Selain itu, perubahan budaya yang mendorong nilai-nilai autentisitas dan kepercayaan diri perlu ditanamkan sejak dini untuk mengurangi ketergantungan pada penilaian eksternal.

Jika tidak diatasi, FOPO dan FOMO akan terus mempengaruhi kesejahteraan generasi muda Indonesia, dengan dampak yang meluas pada berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan intervensi yang tepat sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat, bahagia, dan berdaya.

 Bahan Refleksi

Sebagai bahan refleksi, penting untuk mempertimbangkan beberapa poin berikut:

1.   Kesadaran Diri dan Autentisitas  :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun