Mohon tunggu...
DAVID NEHEMIA
DAVID NEHEMIA Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi

mari saling berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sebenarnya Indonesia Masih Ada Duit Nggak Sih?

7 Juni 2024   11:18 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perbandingan Strategi Pencegahan dan Pengobatan dalam Pembangunan IKN

Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu masalah yang mencolok adalah kurangnya aspek pencegahan dalam arus aliran kegiatan dana APBN. Seringkali, pendekatan yang diambil lebih cenderung menggunakan prinsip pengobatan daripada pencegahan terhadap masalah yang akan ditimbulkan. Ini terlihat jelas dalam berbagai sektor, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Secara hitung-hitungan, APBN Indonesia sudah tergerus untuk membayar utang, membiayai kebutuhan masyarakat miskin, kegiatan pendidikan, dan kesehatan. Setelah semua kebutuhan tersebut dipenuhi, sisa APBN yang sangat sedikit dialokasikan untuk membangun IKN. Memang, belum ada yang tahu pasti apakah proyek ini akan sukses, tetapi banyak pihak berpendapat bahwa jika tidak dicoba, Indonesia tidak akan pernah memiliki IKN yang baru. Pembangunan IKN ini bisa dianalogikan dengan membeli mobil secara kredit, padahal gaji atau pendapatan hanya bersumber dari satu penghasilan. Ada biaya anak sekolah, biaya makan sehari-hari, dan kebutuhan lainnya yang tidak terduga, namun kita memaksakan diri untuk membeli mobil yang belum kita tahu apakah akan menghasilkan manfaat atau hanya menjadi beban tambahan.

Berikut ini adalah perbandingan antara strategi pencegahan dan pengobatan dalam pembangunan IKN, dilihat dari sisi kelebihan dan kelemahannya.

  • Strategi Pencegahan
  • Kelebihan:

1.   Evaluasi dan Perencanaan yang Matang  :

   - Meminimalkan risiko kegagalan proyek melalui studi kelayakan yang komprehensif.

   - Analisis dampak jangka panjang terhadap ekonomi dan sosial memastikan proyek berkontribusi positif bagi masyarakat.

2.   Prioritaskan Kebutuhan Dasar  :

   - Memastikan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat terpenuhi terlebih dahulu.

   - Mengurangi risiko ketidakpuasan dan kesenjangan sosial yang bisa timbul jika kebutuhan dasar diabaikan.

3.   Manajemen Utang yang Bijaksana  :

   - Mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri.

   - Menghindari beban utang yang berlebihan di masa depan, sehingga fiskal negara tetap sehat dan stabil.

4.   Transparansi dan Akuntabilitas  :

   - Mencegah korupsi dan penyalahgunaan dana melalui transparansi penggunaan dana.

   - Akuntabilitas tinggi memastikan setiap pengeluaran dapat dipertanggungjawabkan.

5.   Pendekatan Pencegahan dalam Kesehatan dan Pendidikan  :

   - Program pencegahan di sektor kesehatan seperti imunisasi dapat mengurangi biaya kesehatan di masa depan.

   - Investasi dalam pendidikan dasar meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk jangka panjang.

  • Kelemahan:

1.   Proses yang Lebih Lambat  :

   - Evaluasi dan perencanaan yang matang memerlukan waktu lebih lama sebelum proyek dapat dimulai.

   - Memprioritaskan kebutuhan dasar bisa memperlambat alokasi dana untuk proyek-proyek besar seperti IKN.

2.   Keterbatasan Dana  :

   - Fokus pada pencegahan dan kebutuhan dasar dapat mengurangi dana yang tersedia untuk investasi dalam proyek infrastruktur besar.

  • Strategi Pengobatan
  • Kelebihan:

1.   Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Cepat  :

   - Pembangunan IKN sebagai katalis utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka pendek.

   - Potensi menciptakan peluang investasi dan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas nasional.

2.   Memperbaiki Infrastruktur dengan Cepat  :

   - IKN dirancang untuk menjadi kota pintar dengan infrastruktur modern, menarik investasi asing dan domestik.

   - Peningkatan infrastruktur dapat mengurangi kesenjangan antar daerah dan meningkatkan konektivitas nasional.

3.   Mengurangi Kepadatan di Jakarta  :

   - Memindahkan pusat pemerintahan mengurangi beban kepadatan di Jakarta, memungkinkan transformasi Jakarta menjadi pusat bisnis dan ekonomi yang lebih efisien.

  • Kelemahan:

1.   Meningkatkan Beban Utang  :

   - Menambah utang berarti menambah kewajiban pembayaran bunga dan pokok utang di masa depan.

   - Membatasi fleksibilitas fiskal pemerintah dalam menangani kebutuhan mendesak lainnya.

2.   Ketergantungan pada Pihak Asing  :

   - Utang luar negeri bisa menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada negara pemberi utang.

   - Risiko ketergantungan ini dapat memengaruhi kebijakan ekonomi dan politik dalam negeri.

3.   Risiko Nilai Tukar  :

   - Utang dalam mata uang asing menimbulkan risiko nilai tukar.

   - Fluktuasi nilai tukar bisa meningkatkan beban utang jika mata uang rupiah melemah terhadap mata uang asing.

4.   Transparansi dan Akuntabilitas yang Rentan  :

   - Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana utang bisa meningkatkan risiko korupsi dan penyalahgunaan dana.

  • Kesimpulan

Menambah utang untuk membiayai pembangunan IKN adalah langkah yang dapat dipahami dalam konteks kebutuhan mendesak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki infrastruktur. Namun, langkah ini harus diambil dengan sangat hati-hati dan dengan strategi pengelolaan utang yang bijak. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap rupiah dari utang tersebut digunakan secara optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Di sisi lain, strategi pencegahan menawarkan pengelolaan keuangan yang lebih berkelanjutan dan stabilitas jangka panjang. Pemerintah perlu menemukan keseimbangan yang tepat antara kedua pendekatan tersebut untuk memastikan pembangunan IKN dapat berjalan dengan sukses tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan yang lebih berfokus pada pencegahan, Indonesia dapat mengelola APBN dengan lebih efektif, memastikan kesejahteraan masyarakat, dan membangun masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun