A. Reaksi Jepang Terhadap Instrusi Wilayah Udara Oleh Militer Tiongkok
Pada 26 agustus 2024 Sebuah pesawat pengintai Y-9 Tiongkok melanggar wilayah teritorial udara Jepang selama dua menit di atas Kepulauan Danjo di Laut Cina Timur. Kementerian Pertahanan Jepang mengeluarkan siaran pers pada 27 agustus 2024 yang mengumumkan pelanggaran wilayah udara selama dua menit oleh pesawat militer Y-9 Tiongkok pada hari sebelumnya. Â Kementerian Pertahanan juga merilis gambar pesawat dan peta yang menunjukkan jalur penerbangannya.Â
Pesawat tersebut sedang melakukan penerbangan melingkar, namun setelah menyimpang dari penerbangan melingkar dan memasuki wilayah udara Jepang di atas Kepulauan Danjo, pesawat tersebut kembali ke jalurnya dan menyelesaikan putaran kecil lainnya sebelum kembali ke barat menuju Tiongkok. Insiden ini menandai pertama kalinya Jepang secara terbuka mengumumkan pelanggaran wilayah udaranya oleh pesawat militer Tiongkok.Â
Insiden ini terjadi saat Tiongkok sedang meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Jepang. Pesawat non-militer Tiongkok telah dua kali melanggar wilayah udara Jepang. Pada tahun 2012 itu adalah pesawat Administrasi Maritim Tiongkok, dan pada tahun 2017 kemungkinan besar adalah drone. Kedua pesawat tersebut terbang di wilayah udara sekitar Kepulauan Senkaku Jepang, dan Tiongkok juga mengklaim kedaulatan atas Prefektur Okinawa.Â
Oleh karena itu, para pejabat Jepang terkejut bahwa pelanggaran wilayah udara terbaru terjadi di Prefektur Nagasaki, bukan di dekat Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur. Penjelasan China tentang intrusi udara tersebut diungkapkan oleh pejabat pemerintah Jepang kepada media pada hari 27 agustus 2024, yang mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan "pelanggaran berat" terhadap kedaulatan Jepang dan "sama sekali tidak dapat diterima." Setelah insiden tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menyatakan bahwa intrusi tersebut mungkin tidak disengaja.Â
Maka dari itu tidak ada eskalasi terkait insiden tersebut dan tidak ada upaya jepang untuk membawa pelanggaran hukum internasional tersebut dalam forum internasional atau melibatkan pihak ketiga seperti international court of justice. Jepang hanya memberikan peringatan terhadap pihak tiongkok terkait insiden tersebut.
B. insisden Instrusi Militer Tiongkok di Wilayah Udara Jepang Dalam Perspektif NeorealistÂ
Dalam isu tersebut Pejabat senior pemerintah dan pertahanan Jepang masih bingung mengenai alasan instrusi tersebut, dengan spekulasi yang mulai dari kesalahan pilot hingga upaya untuk mengirim pesan. Dimana menurut pendekatan neorealist isu tersebut dapat dijelaskan menggunakan konsep balance of power. Karna Salah satu pesan yang mungkin ingin disampaikan Tiongkok adalah bahwa Tiongkok tidak akan tinggal diam menghadapi apa yang disebutnya sebagai upaya AS dan Jepang untuk mengepung dan membatasinya. Tiongkok terus berupaya untuk menigkatkan kekuatannya di Asia Pasifik dengan mengekalim laut China Selatan merupakan wilayah territorial Tiongkok, hingga Jepang yang beraliansi dengan AS yang dianggap mengancam Tiongkok. Â Â
Tiongkok juga semakin khawatir terhadap upaya Perdana Menteri Fumio Kishida untuk memperkuat koordinasi komando dan kontrol antara militer kedua negara dan membangun aliansi Jepang-AS. Kishida juga secara signifikan meningkatkan belanja pertahanan dan membentuk aliansi semu dengan Filipina, ysng merupakan pesaing Tiongkok. Instrusi terhadap prefektur Nagasaki adalah "demonstrasi" keinginan Tiongkok untuk menguji kemampuan individu Jepang dan batas-batas yang tidak boleh dilewati, dan juga merupakan pembalasan terhadap Amerika Serikat.Â
Intrusi ke prefektur yang diklaim oleh Tiongkok. Logika pihak Tiongkok adalah jika Amerika Serikat menginvasi perairan yang diklaim oleh Tiongkok, Tiongkok akan membalas dan menimbulkan masalah bagi Amerika Serikat di bidang kepentingan lainnya, dalam hal ini Jepang. Apa yang ingin dilakukan Tiongkok adalah mengirimkan sinyal kuat bahwa dengan memberikan tekanan pada sekutunya, Tiongkok juga dapat melakukan tindakan provokatif dan menguji keterlibatan AS di wilayah tersebut (Naggy, 2023). Â
C. Pelanggaran Hukum Internasional yang Dilakukan TiongkokÂ
Ketentuan pokok hukum internasional tentang Wilayah udara dijelaskan di Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 tentang Penerbangan Sipil Internasional: "Kedaulatan negara di ruang udara di atas wilayah teritorialnya bersifat utuh dan penuh (complete and exclusive sovereignity)". Dalam pasal 1 tersebut menyatakan bahwa setiap negara memiliki yurisdiksi eksklusif dan wewenag untuk mengontrol ruang udara di wilayahnya. Pesawat-pewasat asing maupun sipil atau militer tidak memiliki hak untuk memasuki udara atau mendarat diwilayahnya tanpa persetujuan.Â
Yurisdikisi ekskulsif merupakan suatu hak kekuasaan dan kewenagan suatu negara untuk menerapkan atau melaksanakan undang-undang nasional terkait isu-isu yang semata tidak bersifat domestic atau dilakukan oleh pihak asing dalam wilayah territorial suatu negara. Â Perlindungan keamanan nasional merupakan salah satu alasan utama pembentukan konsep kedaulatan penuh dan eksklusif atas wilayah udara. Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, balon dan pesawat terbang digunakan untuk menjatuhkan bom ke wilayah musuh. Maka Tiongkok yang telah meninstrusi wilayah udara Jepang merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan udara Jepang.Â
Instrusi yang dilakukan Tiongkok pada tanggal 29 agustus 2024 merupakan pertamakalinya terjadinya pelangaran terhadap wilayah udara Jepang yang dilakukan oleh militer Tiongkok. Dengan Reaksi Jepang terhadap insiden tersebut secara spontan menyampaikan terjadinya pelangaran yang dilakukan oleh militer tiongkok satu hari setelah insiden tersebut terjadi. Jepang langsung melaparkan insiden tersebut terhadap phiak Tiongkok, dengan tanggapan dari pihak Tiongkok bahwa insiden tersebut tidak disengaja. Namun dalam perpektif neorealist  menigkatnya ketegangan antara Jepang dan Tiongkok dengan munculnya klaim-klaim wilayah perairan Laut China Selatan dan intervensi Amerika Serikat sebagai sekutu Jepang di dalamnya bisa menunjukan insiden tersebut dapat disengajai oleh Tiongkok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI