Mohon tunggu...
David Kim Rodriquez
David Kim Rodriquez Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Enjoy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Elon Musk Salah Satu Pencetus Perubahan Dunia

19 Desember 2021   13:04 Diperbarui: 19 Desember 2021   13:24 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elon Musk lahir 28 Juni 1971 adalah tokoh bisnis, penemu, dan industrialis dari Amerika Serikat. Ia merupakan pendiri, CTO, dan CEO SpaceX, CEO dan arsitek produksi Tesla, pendiri The Boring Company, dan pendiri Neuralink serta Musk juga merupakan salah satu pendiri beberapa perusahaan teknologi populer, termasuk SpaceX yang bergerak di teknologi antariksa; Tesla Inc. yang bergerak di bidang otomotif; OpenAI, SolarCity, Neuralink, serta beberapa perusahaan lainnya.

 Setelah mengikuti kuliah perdagangan di Queen's School of Business selama dua tahun, Musk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari the Wharton School of the University of Pennsylvania dan sarjana fisika. Musk Melanjutkan Studi Ph.D. Fisika ke Stanford University pada tahun 1995 namun hanya mengikuti kelas selama 2 hari untuk melanjutkan karirnya dengan mendirikan Zip2, Musk juga ikut berperan dalam berdirinya PayPal. Musk memiliki tiga kewarganegaraan yaitu Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat.

Elon Musk merupakan salah satu orang yang mampu berpikir kreatif dan mau melakukan perubahan dimana ide - ide yang baru dan berguna untuk meningkatkan efisiensi atau efektivitas organisasi. Orang-orang kreatif seperti Elon Musk memunculkan ide-ide yang mungkin memenuhi kebutuhan yang dirasakan, memecahkan masalah, atau menanggapi peluang dan oleh karena itu diadopsi oleh organisasi. Elon Musk disini berfikir bahwa, kreativitas itu sendiri adalah sebuah proses dan bukan hasil, sebuah perjalanan daripada tujuan. Berikut salah satu bentuk perubahan yang dilakukan oleh Elon Musk yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia sekarang ini.

Mendirikan Tesla

Musk menyatakan bahwa dengan perusahaan-perusahaan ini didirikannya seperti Tesla dsb, dengan tujuan mengubah dunia dan kehidupan manusia termasuk mengurangi pemanasan global melalui peningkatan produksi dan konsumsi energi terbarukan.            

Mendirikan Tesla Mirip dengan sang adik, Elon juga memiliki minat di bidang lingkungan, terutama di bidang energi bersih. Minat itu diwujudkannya dengan mendirikan perusahaan mobil listrik, Tesla Inc tahun 2003. Produk Tesla memanfaatkan listrik sebagai bahan bakar.          

Tesla debut dengan mengeluarkan model Tesla Roadster yang terjual sekitar 2.500 unit di 31 negara. Tidak hanya mobil. Tesla juga menjual sistem electric powertrain kepada produsen-produsen mobil lainnya, seperti Daimler AG dan Toyota Motor.              

Musk juga menarik kedua produsen itu menjadi investor Tesla. Tidak hanya memproduksi, kepeduliannya terhadap isu energi bersih juga ditunjukannya dengan menanamkan investasi ke SolarCity. Musk menjadi investor utama di perusahaan penyedia energi bersih itu. Tahun 2020, Tesla Model 3 yang merupakan mobil jenis sedan mendapat predikat sebagai mobil listrik terlaris di dunia dengan penjualan lebih dari 500.000 unit.         

Tesla juga sedang mengembangkan CyberTruck. Truk bertenaga listrik ini diperkenalkan tahun 2019. Tahun 2021, Tesla mengumumkan telah membeli bitcoin senilai 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 21 triliun). Aksi perusahaan ini dilakukan untuk mendorong diversfiikasi pembayaran. Artinya, bitcoin akan menjadi alat pembayaran yang sah untuk membeli semua produk Tesla.

Membangun SpaceX demi mimpi menuju Mars 

Kecintaan Musk terhadap dunia antariksa tidak berakhir dalam sebuah game komputer yang dibuatnya saat kecil. Malah, Musk semakin berambisi membawa peradaban manusia ke Mars. Setelah memiliki cukup sumber daya, Musk membangun Space Exploration Technologies atau yang dikenal dengan SpaceX pada tahun 2002.

Perusahaan ini fokus mengembangkan roket dan wahana antariksa untuk misi-misi ke luar angkasa. Tahun 2008, SpaceX memenangkan kontrak senilai 1,6 miliar dollar AS dari NASA. Kerja sama itu menghasilkan proyek penting, yakni mengembangkan roket Falcon 1 yang mulai mengorbit tahun 2008 lalu. Kolaborasi ini juga memiliki rencana lain, yakni mengirimkan astronot ke Mars tahun 2025. SpaceX juga bekerja sama dengan angkatan udara AS (USAF/United States Air Force) untuk membantu misi militer. Tahun 2018, SpaceX sukses meluncurkan roket Falcon Heavy yang memuat mobil sport Tesla Roadster menuju Mars.

Starlink 

Bisnis SpaceX tidak hanya mengembangkan roket. SpaceX memiliki divisi lain yang mengembangkan teknologi internet satelit bernama Starlink. Starlink dibentuk tahun 2015. Targetnya adalah memasang konstelasi satelit orbit rendah Bumi (low-orbit Earth/LEO) untuk memberikan layanan akses internet komersil. Saat ini, Starlink sudah mulai diuji coba, bahkan pemesanan awalnya sudah dibuka. Musk mengatakan, Starlink akan lepas dari SpaceX dan menjadi perusahaan publik. Nantinya, keuntungan dari Starlink akan digunakan untuk mendanai proyek roket di SpaceX. Menurut majalah Forbes, nilai valuasi SpaceX saat ini mencapai 46 miliar dolar AS atau sekitar Rp 643 triliun (kurs Rp 13.900).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun