Mohon tunggu...
david julianto
david julianto Mohon Tunggu... Sejarawan - Penulis/Jurnalis Amatir

Proud to be Indonesians, 1998. Sports, Reading, Traveling, i could speak english, but not fluent like english letters students or a 4 years old kid who lived at Birmingham City. Fresh Graduate Student of History Sciences.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Candi Indonesia Sebagai Bentuk Kemajuan Teknologi Arsitektur pada Masa Klasik

22 Agustus 2020   17:30 Diperbarui: 22 Agustus 2020   17:32 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi utama Prambanan yang dikhususkan dewa Siwa dengan tinggi 47 Meter (SHUTTERSTOCK/WINDU_DOLAN)

Selain itu candi yang berada di Indonesia terutama Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Prambanan juga dikatakan menjadi inspirasi bagi Candi yang berada di Asia Tenggara terutama di Kamboja seperti Candi Bakong, Preah Ko, Angkor Wat dan Bayon, hal ini dibuktikan melalui metode penelitian Tipomorfologi yang berfokus melihat pada segi sosok, peletakan, denah, pahatan, elemen fisik, dan lain -- lain yang berada di masing -- masing candi.

Tetapi pada candi -- candi kamboja juga ditemui beberapa perbedaaan dengan candi -- candi yang berada di Indonesia. Dalam buku ini setidaknya ada dua alasan, yang Pertama, adanya perbedaan material dan teknologi antara Indonesia dan Kamboja. 

Kedua, adanya pemahaman lain atau local genius dan pemahaman atas kepercayaan Hindu dan Budha. Perbedaan tersebut dapat dilihat seperti bentuk wajah yang Tangible di Candi Bayon, Kamboja dan intangible di Candi Sewu.

Sumber: Twitter.com/TWCMEDIA dan piqsels.com/komplekscandi
Sumber: Twitter.com/TWCMEDIA dan piqsels.com/komplekscandi
Sumber: Twitter.com/TWCMEDIA dan piqsels.com/komplekscandi
Sumber: Twitter.com/TWCMEDIA dan piqsels.com/komplekscandi
Penelitian ini membuktikan meskipun akar tradisi arsitektur candi berasal dari India, namun pendirian bangunan candi menjadi besar dan tinggi adalah hasil buah pikir dan peran para ahli-ahli arsitektur di wilayah nusantara. 

Di India, pada abad 7,8, dan 9, kuil -- kuilnya hanya mempunyai ketinggian sepertiga dari candi -- candi di Indonesia, demikian pula negara -- negara Indochina lainya seperti Vietnam dan Kamboja. 

Tradisi membangun bangunan tinggi di Indochina baru dimulai 50-100 tahun sesudah Prambanan didirikan, dengan demikian, teknologi konstruksi bangunan tinggi pada abad ke-9 di Nusantara khususnya Jawa adalah bukti bahwa inovasi nenek moyang bangsa Indonesia adalah yang terbaik terkhususnya di wilayah Asia Tenggara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun