Mohon tunggu...
David Hermawan Putra
David Hermawan Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Anak Baik2 Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Saudara antara Korea Selatan dan Korea Utara Menurut Pandangan Realisme

17 November 2022   01:38 Diperbarui: 17 November 2022   01:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keadaan Korea Selatan Dan Korea Utara Pada Abad 21

Pada saat ini hubungan diplomasi antara kedua negara dapat di katakan mengalamai pasang- surut, Pada akhir juni 2020 keadaan antara kedua negara ini semakin memanas karena korea utara telah meledakan gedung penghubung korea, hal ini dikarenakan korea untara tidak dapat menghentikan aksi pembelot warga korea utara yang melakukan aksi propaganda. Aksi propaganda yang di lakukan oleh warga korea utara ini bertujuan untuk mengkritik rezim kim jong-un yang dinilai terlalu otoriter terhadap warganya. Dengan adanya hal ini mengakibatkan korea utara akan terus membuat korea selatan menderita jika korea selatan tak dapat menghentikan aksi anti korut yang terjadi di negara nya.

Pada saat ini masih terdapat ancaman -- ancaman yang di lontarkan kedua negara yang bertujuan untuk mengubah wilayah perbatasan yang sangat ketat menjadi lebih longgar agar terciptanya perdamaian dia antara kedua negara. Presiden korea selatan mengatakan kerusakan menara perbatasan yang terjadi dapat dijadikan evaluasi untuk membangun ketegangan dan menciptakan perdamaian antar negara. Namun korea utara selalu menggagalkan rencana korean selatan untuk berdamai dan selalu mencari -- cari alasan.

KESIMPULAN

Konflik antara korea selatan dan korea utara ini dapat mencerminkan sikap realis yang dimana abisi negara ubutk mendominasi negara lain dan sikap yang di tunjukan oleh korea utara maupun korea selatan adalah sikap egois dimana negara cenderung untuk mempertahankan dirinya sendiri walaupun harus berkonflik satu sama lain. Dan juga sikap yang di tinjukan oleh kedua negara ini bertujuan untuk mencapai kestabilan negara di tingkat internasional. Menurut saya untuk menyelesaikan konfil ini kedua negara harus menurunkan sikap egois mereka dan mengeyampingkan rasa ingin saling mendominasi agar tidak adanya rasa curiga satu sama lain dan terciptanya perdamain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun