Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bantunya Sedikit, tapi Klaimnya Berlebihan

3 Juli 2023   07:02 Diperbarui: 3 Juli 2023   07:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggaplah orang yang dibicarakan itu sukses atau berhasil mengubah hidupnya lebih baik. Di balik pencapaiannya itu ada perjuangan yang tidak mereka ketahui. 

stickybranding.com
stickybranding.com

Ada tantangan besar dijalaninya. Mungkin ketika berkuliah, ada masa-masa menahan lapar ketika uang bulanan tidak cukup. Ada stres berkepanjangan saat mengerjakan tugas kuliah, skripsi, tesis atau apapun itu. 

Ada perjuangan begadang tiap malam agar tugas dan perkuliahan selesai tepat waktu. Ada perjuangan menjaga kesehatan mental. Tidak terjerumus ke pergaulan yang salah. Tidak terjerumus pada narkoba. 

Apakah pikiran mereka sampai kesana? Saya kok yakin tidak!

Mengklaim kesuksesan orang lain hanya karena Anda pernah memberi sedikit bantuan rasanya naif. Hal itu menyakitkan. Seakan mengabaikan kerja keras orang itu. Seolah-olah memposisikan orang hanya dapat sukses berkat dia. Hentikan!

Bagaimana kalau kita ubah sudut pandangnya. Bayangkan jika subjek percakapan ini adalah orang yang mengalami kegagalan, menghadapi masalah, menjadi pelarian atau pecandu narkoba, dan berakhir di penjara. Akankah orang-orang ini juga merasa memiliki kontribusi pada kegagalan itu?

Beranikan mereka mengubah obrolannya. Misalnya, "Kasian juga ya dia". 

"Ah, seandainya saja aku menolongnya dulu, mungkin dia tidak akan jadi pencuri."

"Seharusnya dulu aku sering menanyakan kabarnya, memberikan nasihat padanya agar tidak salah bergaul."

"Ah, jangan-jangan gara-gara aku tidak kasih dia mau pinjam uang, dia jadi terjerumus ke dalam prostitusi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun