Pada pertengahan Desember 2020 lalu, Pemerintah Brazil telah mengumumkan rencana vaksinasi 51 juta penduduknya yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun depan. Jumlah ini sekitar 25% dari total penduduk Brazil yang saat ini sekitar 212 juta jiwa.
Prioritas pemberian vaksin pada kelompok pekerja kesehatan dan tenaga pendidikan, masyarakat adat, kelompok usia tua diatas 75 tahun, orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu, tenaga keamanan, dan pekerja transportasi. Vaksin yang sedang diuji di Brazil yaitu AstraZeneca, Janssen, Sinovac and Pfizer. Belum ada informasi vaksin mana yang telah mendapat persetujuan.
Inggris:Â
Komite Vaksin di Inggris, Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) merilis daftar prioritas vaksinasi massal di Inggris. Negara berpenduduk 67 juta jiwa ini, menerapkan prinsip prioritas didasarkan pada kelompok umur yang rentan dan profesi tenaga kesehatan.
Skala prioritas ini didasari pada model matematis yang mengungkap bahwa semakin meningkat usia maka semakin rentan pada dampak Covid-19. Terdapat sembilan kelompok prioritas vaksin yang dirilis JCVI). Semua yang menghuni panti jompo (age care) dan perawatnya juga masuk prioritas pertama. Prioritas berikutnya semua yang berumur 80 tahun ke atas dan tenaga kesehatan juga pekerja sosial.
Berikutnya kelompok 75 tahun ke atas, 70 tahun ke atas, 65 tahun ke atas. Prioritas selanjutnya yaitu kelompok usia 16-64 tahun yang memiliki penyakit/masalah kesehatan berisiko tinggi. Lalu berikutnya kelompok kelas 60 tahun ke atas, 55 tahun  ke atas, dan prioritas terakhir pada umur 50 tahun ke atas.
Tidak diberikan vaksin pada wanita hamil (program hamil) dan anak-anak di bawah usia 16. Pada anak, tidak jadi target vaksinasi COVID-19 dengan pertimbangan studi menunjukkan bahwa anak yang terinfeksi bakal tidak bergejala ataupun jika terinfeksi, hanya gejala ringan.
Tantangan dan prioritas vaksinasi di Indonesia
Jika syarat mencapai herd immunity dengan vaksinasi minimal 70% diterapkan pada Indonesia yang berpenduduk sekitar 270 juta, maka sekitar 190 juta penduduk yang mesti divaksin.
Ini artinya vaksin harus tersedia sekitar 380 juta dosis vaksin, mengingat dibutuhkan dua kali suntikan vaksin untuk setiap orang. Telah disetujui enam jenis vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi, yakni yang diproduksi oleh: PT Bio Farma, AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer/BioNTech, dan Sinovac Biotech.
Namun, menjadi tantangan bagi Pemerintah adalah bagaimana menyediakan vaksin ini?
Banyak negara sudah melakukan pre-order terhadap produsen vaksin dunia, lebih dari setengah sudah dipesan. Ada 27 negara Uni Eropa selain Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Jepang yang sudah memesan. Ini artinya kurang dari 50% produksi itu akan menjadi rebutan bagi negara berkembang lainnya.Â