Pada layanan jasa hotel biasanya jika Pemerintah yang menggunakan layanan jasanya, ada namanya 'government rate'. Atau saat membeli tiket penerbangan atau tiket kereta api, untuk pelajar diberikan harga yang lebih murah dari harga umum.
Nah model ini pun bisa diterapkan, jika guru atau orangtua didik membeli pulsa, dengan memasukkan kode voucher dari Dinas Pendidikan, maka mendapatkan diskon harga sebagai bantuan tadi. Misalnya untuk paket 25 GB normalnya Rp .100 ribu. Dengan adanya voucher tadi, cukup membayar Rp. 10 ribu. Â Atau cukup dengan membeli data 1 GB diberikan 25 GB. Ini akan mengurangi pengeluaran masyarakat.
# Semoga tepat sasaran dan tidak menjadi polemik
Seandainya bantuan ini diberikan ke seluruh masyarakat akan sangat baik. Namun apabila anggaran terbatas. Sasaran penerima bantuan memang harus selektif agar tidak menjadi polemik baru.
Peran pihak sekolah maupun perguruan tinggi sangat vital menentukan sasaran dari pemberian bantuan ini. Kepala Sekolah pasti lebih tahu siapa-siapa anak didiknya yang butuh bantuan pulsa ini. Juga pihak perguruan tinggi lebih mengenal mahasiswa mana yang membutuhkan bantuan.
Semoga pelaksanaan pemberian bantuan pulsa atau kuota ini membuat proses belajar jarak jauh semakin baik, sehingga merdeka belajar pun makin nyata.Â
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H