Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bijak "Membajak" Nikel, Indonesia "Koentji" Kemerdekaan Dunia dari Energi Fosil

17 Agustus 2020   18:36 Diperbarui: 19 Agustus 2020   17:22 3434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komposisi Nickel dalam material katoda baterai (BloombergNEF)

Maka energi pada siang hari perlu disimpan agar dapat digunakan malam hari atau kapan pun diperlukan. Energi angin hanya diperoleh ketika angin kencang bertiup, dan tidak terjadi sepanjang hari. 

Pada jam-jam tertentu ini akan besar sekali dihasilkan listrik, namun kebutuhannya tidak banyak. Maka kelebihan energi ini juga dapat disimpan dalam baterai.  

Untuk mendorong transisi BBM pada transportasi menjadi listrik, diperlukan baterai sebagai pengganti 'tangki bbm' nya. Teknologi baterai sendiri saat ini sangat tergantung dengan Nikel.

# Mengapa Nikel, bukan yang lain?

Baterai membutuhkan Nikel sebagai komponen utamanya. Mengapa Nikel sedemikian penting sebagai material baterai? 

Dengan memanfaatkan sifat logam Nikel, baterai dimungkinkan dibuat lebih 'murah', ukuran lebih kecil namun kapasitas besar, isi ulang (charging) lebih cepat, sehingga kendaraan listrik mampu menempuh jarak yang lebih jauh diantara pengisian ulangnya. Inilah alasan penting mengapa Nikel sangat dibutuhkan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Nickel Metal Hydride Batteries (electriccarsguide.com.au)
Nickel Metal Hydride Batteries (electriccarsguide.com.au)

Lembaga konsultan yang berbasis di London, CRU, menghitung bahwa selama 2019 sekitar 5% permintaan Nikel datang dari pabrik baterai. CRU memperkirakan bahwa permintaan ini akan tumbuh cepat dan mencapai 0,87 juta ton pada akhri 2030, dan mencapai 1,5 juta ton pada 2040 nanti. Kebutuhan Nikel untuk baterai akan mencapai sepertiga dari kebutuhan Nikel dunia. 

Ada beragam jenis baterai yang menggunakan Nikel sebagai materialnya. Ada nikel metal hydride (NiMH), nickel cadmium (NiCd), nickel-manganese-cobalt (NMC) dan nickel-cobalt-aluminium oxide (NCA). Jenis NMC and NCA merupakan kelompok Lithium-ion batteries (LIBs), yang menjadi masa depan baterai di masa mendatang, utamanya untuk kendaraan listrik. 

# 25% Cadangan Nikel dunia mengendap di Indonesia

Negara kita merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia sekitar 25% cadangan dunia. Australia berada di urutan kedua setelah Indonesia, yang memiliki 21,5% cadangan nikel dunia. Brazil menyusul dengan cadangan bijih nikel 12,4%. Kemudian Rusia, Kuba, Filipina, dan Afrika Selatan.

Dengan besarnya Nikel yang dipunya tersebut, dunia tidak bisa memandang sebelah mata pada Indonesia. Indonesia menjadi penentu dan pemegang kunci sukses transisi dunia pada energi bersih. 

Cadangan Nikel Dunia (Kementerian ESDM/Katadata)
Cadangan Nikel Dunia (Kementerian ESDM/Katadata)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun