Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ngobrolin PLTS Atap: Manfaat, Harga Beli PLN, Kebijakannya

11 Juli 2020   09:04 Diperbarui: 11 Juli 2020   08:54 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (solarmagazine)

Coba kita lihat bagaimana pengaturan feed in tariff di Australia yang saat ini telah memiliki sekitar 12,2 Gigawatt PLTS atap yang terpasang pada rumah-rumah masyarakat.

Tarif listrik di Australia relatif mahal, pada range antara 24 – 33 cent A$/kWh. Jika dirupiahkan, Rp. 10ribu per Dollar Australia, maka ini sekitar Rp. 2400 – 3300 per kWh. Tarif pelanggan 1300 VA PLN, hanyalah sekitar Rp. 1500 per kWh. Tarif disana masih lebih mahal dari tarif PLN.

Lalu bagaimana perusahaan listrik membeli listrik PLTS atap di Australia? Ada namanya tarif feed-in PLTS atap (solar feed in tariff) yaitu besaran harga yang dibayarkan oleh perusahaan penyedia listrik untuk energi listrik yang dikirim (diekspor) oleh konsumen pada jaringan. Kita sebut saja FiT, berkisar antara  3 – 21 cent A$/kWh tergantung pada masing-masing retail. Jika dibandingkan, rasio antara FiT dan Tarif listrik konsumen berkisar antara 8% - 68%.

Berikut rangkuman tarif listrik dan feed in tariff di Australia:

Feed in Tariff di Australia (dokpri)
Feed in Tariff di Australia (dokpri)

Ini jika dengan kebijakan saat ini, bahwa PLN membeli pada rasio 65%, masih jauh lebih baik. Mengingat di Australia, dibawah 65% pun ada, tergantung pada perusahaan listrik disana. FiT diatur secara sukarela oleh masing-masing perusahaan listrik (retail), yang masing-masing berbeda pada tiap retail. Namun pelanggan berkesempatan memilih berlangganan pada retail yang menawarkan harga terbaik bersamaan dengan memilih tarif listrik yang ditawarkan. Tetapi poin pentingnya bahwa harga FiT di Indonesia, yaitu harga beli PLN masih masuk akal dan dapat diterima.

Kebijakan untuk mendorong masyarakat memasang PLTS Atap di Australia

Yang menarik dari Pemerintah Australia, mereka membuat kebijakan, agar masyarakat tertarik memasang PLTS atap dirumahnya. Kebijakan tersebut antara lain:

  • New South Wales (NSW) :  Pemerintah negara bagian NSW memberikan dukungan pada instalasi sampai dengan 300 ribu rumah tangga di wilayahnya, dengan kebijakan ‘The Empowering Homes Program ‘ maka masyarakat mendapat fasilitas pinjaman tanpa bunga untuk pembelian sistem solar PV terintegrasi baterai.
  • Victoria: Pemerintah negara bagian Victoria melalui kebijakan ‘The Solar Homes Program’ menawarkan pada 1000 rumah tangga, potongan harga hingga 4.838 AUD untuk pembelian sistem solar PV terintegrasi baterai, untuk periode 2019-2020.
  • South Australia:  Pemerintah negara bagian South Australia melalui kebijakan ‘The Home Battery Scheme’ menawarkan pada  40,000 rumah tangga, subsidi sampai dengan 6.000 AUD untuk pembelian sistem solar PV terintegrasi baterai.

Tidak heran jika pertumbuhan jumlah pelanggan yang memasang PLTS atap di Australia melaju sangat pesat. Ini tentu sangat baik bagi lingkungan, semakin banyak konsumsi listrik yang bersumber dari PLTS atap, maka semakin berkurang batubara atau gas yang dibakar, semakin sedikit pula polusi karbon di udara.

Sekiranya memungkinkan, Indonesia juga bisa melakukan hal yang dilakukan Australia. Jika sejumlah dana dialokasikan dalam APBN untuk mensubsidi pembelian panel surya, sehingga harganya bisa terjangkau, maka akan semakin banyak masyarakat tertarik memasangnya di rumah masing-masing. 

Tautan referensi: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun