Tidak usah membuat baru lagi uang digitalnya. Makan waktu dan buang-buang dana. Gunakan saja yang sudah ada. Misalnya uang digital dari GoPay, OVO, LinkAja, maupun vendor lainnya. Mengapa saya mendorong tiga nama beken ini.
Masyarakat sudah sangat akrab dengan layanan Gojek atau Gofood. Masyarakat juga sudah akrab dengan Grab. Sudah terbiasa menggunakan top up saldo GoPay atau Ovo misalnya. Masyarakat pengguna nomor Telkomsel juga dominan di Indonesia, LinkAja bisa melekat pada aplikasi MyTelkomsel.
Tentu ini mempermudah masyarakat untuk menerima. Tidak sulit untuk sosialisasi. Utamanya masyarakat kelas menengah kebawah, . Mereka lebih suka belanja langsung di pasar tradisional atau di toko kelontong atau supermarket seperti Alfamart atau Indomaret, ketimbang berbelanja dengan aplikasi e-commerce.
Malahan mungkin saja brand-brand penyedia dompet digital itu berkenan beriklan untuk mensosialiasikan 'protokol transaksi digital' ini. Semua pihak diuntungkan. Pemerintah terbantu mensosialisasikan. Masyarakat mudah terinformasi. Penyedia pun turut mendapat manfaat.
Apa yang perlu dilakukan?
Pemerintah atau Pemerintah Daerah perlu mengecek kembali fasilitas pasar yang selama ini kabarnya sudah banyak direvitalisasi. Transaksi digital mesti pula didukung dengan konektifitas data yang baik.
Nah, instansi yang membidangi komunikasi dan informatika, rasanya tidak ada salahnya mengalihkan sebagian dana APBN/D yang dikelolanya untuk menyiapkan misalnya fasilitas Wi-Fi gratis.
Atau membangun tower BTS jika memang kualitas sinyal perlu diperbaiki disana. Atau misalnya penyedia layanan telekomunikasi diarahkan untuk berinvestasi mendukung transaksi digital kerakyatan ini.
Pemegang brand dompet digital berperan mensosialisasikan transaksi digital ini. Bagaimana cara masyarakat menggunakannya. Selain itu harus pula menjamin keamanan data maupun keandalan layanannya sepanjang waktu. Agar masyarakat lebih percaya dan merasa aman menggunakannya. Kan tidak lucu ketika sedang membayar, saldo berkurang tapi transaksi gagal misalnya. Atau bahkan aplikasinya 'hang'.Â
Siapa yang diuntungkan?