Perlukah Evaluasi Pola Working from Home Selama PSBB Kemarin?
Rasanya banyak juga pegawai yang "bandel" selama PSBB. Entah respon staf yang lama. Entah kualitas pekerjaan menurun kualitasnya. Berbagai hal yang tidak sesuai harapan bisa terjadi diluar ekspektasi.
Bukan tidak mungkin group leader atau atasan yang akhirnya mengerjakan sendiri.
Biro personalia pun selayaknya melakukan assessment ini. Assessment pada pegawai, rekan sesama pegawai, termasuk atasannya. Sesama pegawai menilai rekannya juga atasannya.Â
Bukan tidak mungkin group leader atau atasan yang akhirnya mengerjakan sendiri. Ini pasti ada saja terjadi. Dan ini harus diakui memang kelemahan dari WFH ini juga.
Atau malah jangan-jangan atasan memang kurang mampu memberi arahan. Jangan-jangan pegawai memang tidak mengerti harus mengerjakan apa. Berlaku adil menanyakan secara horizontal maupun vertikal.Â
Bagi pegawai yang terbiasa dengan pola normal working at office, tentu kantor atau instansi menjadi tempat yang paling nyaman untuk bekerja. Beda dengan pegawai yang terbiasa working from home atau dimanapun.Â
Ini biasanya konsultan atau programmer. Mereka biasanya menyiapkan ruangan kerja di rumahnya. Mereka bisa bekerja dari manapun. Apalagi didukung koneksi internet.
Apalagi pegawai level menengah ke bawah. Rumah yang ditinggali belum tentu punya ruang yang dikhususkan untuk bekerja.
Namun demikian, bagaimana yang biasa bekerja "normal"? Belum tentu mereka memiliki ruang kerja di rumah.Â