Film ini mengamati bahwa pertumbuhan populasi masalah bagi perubahan iklim, namun dikatakan bahwa politisi enggan membicarakan batasan pertumbuhan populasi "karena itu akan berdampak buruk bagi bisnis". Â Meningkatnya populasi berarti meningkatnya permintaan energi dan sumber daya lainnya, jelas akan mempercepat perubahan iklim.
2. Energi biomassa tidak ramah lingkungan, bahaya nya lebih besar daripada manfaatnya!
Benar bahwa ada teknologi energi terbarukan yang sama sekali tidak ramah lingkungan. Seperti yang diungkap dalam film ini, menghancurkan hutan untuk bahan baku pembangkit biomassa sangat berbahaya bagi lingkungan - karena hilangnya habitat, kerusakan sistem air, dan waktu yang dibutuhkan oleh hutan untuk pulih kembali dari penebangan kayu.
3. Pertumbuhan tak terbatas di planet terbatas adalah bunuh diri.
Film ini menghitung bahwa kebutuhan hidup manusia melonjak  1.000 kali dibandingkan pada 200 tahun yang lalu. Dikatakan ada sepuluh kali lebih banyak orang zaman modern sekarang, masing-masing menggunakan 100 kali sumber daya.
Para ahli telah berkali-kali mengingatkan bahwa kebutuhan manusia akan sumber daya laam telah merusak alam yang menjadi sandaran semua kehidupan.
Menyoal dari konteks ke-Indonesia-an.
Saya sendiri sepakat dengan hal yang diungkapkan Profesor Ian tersebut, meski dibicarakan dengan konteks Australia.
Bagaimana jika dibawa pada konteks ke-Indonesia-an. Berikut ulasan dari saya yang bukan pakar seperti Profesor Ian tersebut, dan baru belajar mengenai 'energi terbarukan' ini:
Planet of The Humans mengatakan bahwa pembuatan panel surya besar pasak daripada tiang! Saya sama sekali tidak percaya, kita kan malah belum membuatnya. Bagaimana mau percaya? Hehe.
Namun bukan ini pesan yang kita bisa tangkap. Ini seakan menyuruh Indonesia segera punya industri dalam negeri untuk membuat panel surya ini, dan buktikan sendiri apa iya besar pasak dari tiang?Â
Indonesia sama sekali bisa menggantikan energi fosil dengan energi terbarukan. Berita-berita yang tertulis setiap ada peresmian proyek energi terbarukan, disertai penekanan bahwa kehadiran pembangkit energi terbarukan itu menghemat sekian ribu liter bbm genset, menghemat subsidi listrik sekian miliar rupiah, dan seterusnya.