Mereka akhirnya menyerah dengan keadaan dan bersedia angkat kaki. Dipotret juga bagaimana debu-debu batubara menyebabkan gangguan pernafasan pada masyarakat sekitar.Â
Lahan yang semula merupakan hutan, atau lahan pertanian lumbung padi, berubah menjadi kubangan-kubangan air raksasa. Permukaan bumi berubah total dikawasan tambang batubara ini. Â
Lalu ada beberapa PLTU Batubara juga disorot. PLTU 2.000 Megawatt (MW) Batang di Jawa Tengah, PLTU Celukan Bawang 400 MW di pantai Utara Bali, PLTU Panau 66 MW di Palu  menjadi sorotan dalam film ini.Â
Digambarkan pula bahwa kehadiran PLTU ini menghadirkan penderitaan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Adanya penolakan warga. Sakit pernafasan yang dialami warga sekitar lokasi.Â
Debu' fly ash' yang menghitamkan sampai ke meja dalam rumah warga. Juga bagaimana tangkapan ikan nelayan yang berkurang signifikan. Petani sekitar pembangkit mengalami kesulitan-kesulitan.Â
Terumbu karang mengalami kerusakan. Disorot pula tokoh-tokoh nasional yang berada dibalik layar. Â Intinya sedemikian pengaruhnya pada lingkungan sekitar termasuk masyarakat.Â
Film Sexy Killers ini menarasikan buruknya energi fosil yang diwakili oleh Batubara. Film ini menekankan bahwa selama ini pertambangan batubara hanya dinikmati oleh para elite  dan namun banyak merugikan masyarakat kecil.Â
Lalu seakan mengarahkan bahwa saatnya lah untuk berpikir untuk berpindah pada energi terbarukan 'renewable energy', jangan teruskan kerusakan lingkungan ini.Â
Rasanya setuju dengan semua argumen ini. Mari kita dukung energi terbarukan. Demikian singkat cerita, namun selengkapnya tentunya silahkan ditonton sendiri. HeheÂ
2. Planet of The Humans
Film ini dirilis bersamaan dengan perayaan Hari Bumi 'Earth Day' 24 April 2020 lalu. Film dokumenter berdurasi 1 jam 40 menit arahan Jeff Gibbs ini, menjadi kritik yang pedas pada Pemerintah Amerika Serikat untuk program 'green energy' disana. Juga kritik pada dunia. Mungkin untuk menjawab Sexy Killers juga. Hehe