Atau lebih ekstrim, semuanya di permukaan air saja. Tidak perlu bersaing dengan kebutuhan penyediaan lahan pertanian, perkebunan, atau perumahan.
Luas perairan kita, wilayah teritorial 12 kilometer dari garis pantai terluar, mencapai 290 ribu kilometer persegi. Lalu luas permukaan danau air tawar mencapai 119 ribu kilometer persegi. Ini belum termasuk luas bendungan, waduk, muara sungai, rawa-rawa, bentangan sungai, waduk pengendali banjir, waduk pengolahan air minum, dan permukaan air tenang lainnya.
Permukaan air ini bisa menjadi habitat baru PLTS, dengan cara dibangun terapung. Bisa juga terapung dibangun diatas laut. Permukaan laut kita juga relatif aman, gelombang air laut relatif rendah, anginnya tidak sekuat angin di Jepang misalnya, yang sering dilanda badai topan.
Saatnya tiba, Bagaskara membelai Tirta ! It is the time when the Sun meets the water !
Untuk skala kecil, mungkin sudah ada juga, namun tidak terekspose. Universitas Indonesia misalnya, membangun PLTS terapung dengan kapasitas 10 kWp di Danau Kampus UI.
Untuk skala besar, akan segera terhubung ke grid dalam waktu kurang dari dua tahun lagi, akan dibangun di atas Waduk Cirata, Jawa Barat. Mari kita ulas tentang PLTS terapung Cirata ini.
Langkah bagus mengawali 2020!
Meskipun rendahnya bauran energi terbarukan dalam pembangkitan listrik seringkali dikritik oleh pemerhati energi terbarukan, Pemerintah tidak lantas patah semangat. Memang harus diakui bahwa bauran energi terbarukan Indonesia tahun 2019 baru mencapai sekitar 12%.
Namun demikian, Indonesia tetap optimis bahwa angka tersebut akan naik menjadi 23%, sekitar dua kalinya pada tahun 2025 nanti. Awal tahun 2020 menjadi permulaan yang sangat baik.
Perusahaan energi baru terbarukan (EBT) Masdar yang berbasis di Abu Dhabi akan bermitra dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) membangun PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 mega watt peak (MWp). “Pembangkit tenaga surya ini akan dibangun di Waduk Cirata, Purwakarta, hampir 240 Ha luas area terpakai nya, dengan target konstruksi selama 16 bulan. Harga jual tenaga listrik nya pun telah ditetapkan, yaitu 5,82 cUSD/kWh”, ungkap Direktur Aneka EBT, Harris.
Demikan rilis berita pada laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Januari 2020. Berita baik ini patut diapresiasi karena membawa angin segar bagi dunia pengembangan energi terbarukan Indonesia.
Mirip-mirip dengan sepakbola, yang dimainkan oleh sebelas orang per tim. Saya pun menganalisis bahwa setidaknya ada sebelas hal yang bisa digarisbawahi dengan lahirnya proyek PLTS Terapung Cirata ini.