Hakikat Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dikemukakan Prof. Wahyudi Sediawan dalam Simposium dan sarasehan Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Bangsa, sebagai berikut:
Sila Pertama,Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan bahwa manusia menjalani ujian di dunia, di mana perbuatan untuk kebaikan dan menjauhi kerusakan di bumi adalah tuntutan utama. Menjunjung kode etik ilmiah dan keinsinyuran, seperti keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, serta berperilaku terhormat, bertanggung jawab, etis, dan taat aturan, adalah manifestasi perbuatan untuk kebaikan, yang juga dianggap sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menuntun ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia untuk memperlakukan manusia sesuai kodratnya sebagai makhluk yang memiliki keinginan, hak-hak, dan peran dalam lingkungan mereka. Ini melibatkan keseimbangan dalam aspek-aspek kodrat manusia yang beragam, seperti jiwa, sosialitas, dan hubungan dengan Tuhan, untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan.
Sila Ketiga, Persatuan Indonesia, mendukung kesinambungan NKRI. Ilmuwan dan ahli teknik perlu memprioritaskan asas Persatuan Indonesia dalam tugas mereka. Kerjasama sinergis antara individu dengan berbagai kelebihan dan kekurangan akan meningkatkan produktivitas lebih dari pada penjumlahan individu. Kerja bersama dengan semangat nasionalisme dapat menghasilkan produktivitas yang optimal.
Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," menggarisbawahi konsep pemerintahan oleh dan untuk rakyat Indonesia. Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap negara, termasuk ilmuwan dan ahli teknik yang harus berkontribusi sesuai kemampuan untuk kemajuan negara. Sila ini juga mengarahkan pada manajemen keputusan yang berlandaskan semangat musyawarah, melibatkan semua pihak dengan sukarela, dan menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mendorong ilmuwan dan ahli teknik untuk mengembangkan sistem industri yang memajukan perusahaan sambil memastikan kesejahteraan karyawan. Sebelumnya, fokus pada pertumbuhan ekonomi menyebabkan kurangnya perhatian pada kesejahteraan karyawan dan lingkungan, yang dapat memicu protes yang merugikan perusahaan.Â
2. Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Saat ini, perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia kurang didasarkan pada nilai-nilai budaya lokal, sehingga lebih cenderung terpengaruh oleh pandangan Barat.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia lebih berfokus pada respons terhadap kebutuhan pasar, yang menyebabkan program-program studi yang diminati di perguruan tinggi Indonesia berhubungan dengan tuntutan industri.
c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih kurang melibatkan partisipasi masyarakat umum, sehingga hanya kelompok elit yang terlibat dalam pengembangan ilmu dan teknologi (berorientasi pada ilmuwan).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI