Ironi yang menyakitkan adalah bagaimana program-program yang seharusnya memajukan seni budaya Betawi justru menjadi alat untuk memperkaya oknum:
* Dana Hibah Kebudayaan: Sebanyak 70% anggaran tidak sampai ke tangan pegiat seni.
* Festival Budaya Betawi 2023: Banyak sanggar melaporkan tidak menerima dana meskipun terdaftar sebagai peserta.
Sementara itu, 80% pegiat seni Betawi hidup di bawah garis kemiskinan. "Kita bekerja keras untuk melestarikan budaya, tetapi hak kita dirampas," ujar salah satu pimpinan sanggar dengan air mata.
Menyikapi dengan Tegas
David Darmawan, bersama tokoh masyarakat seperti Jalih Pitoeng dari FORMASI, menyerukan solidaritas masyarakat Betawi untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Jalih dengan dialek khas Betawinya berkata, "Ini tugas kita buat kawal sampe bener-bener terang benderang. Jangan kasih kendor!
Langkah yang diusulkan meliputi:
1. Transparansi Total:
* Anggaran kebudayaan harus dapat diakses publik.
* Komunitas seni dilibatkan langsung dalam pengawasan penggunaan dana.
2. Penegakan Hukum: