Jakarta sebagai ibu kota Indonesia menghadapi permasalahan kemacetan kronis yang memengaruhi aktivitas sosial-ekonomi warganya. Berbagai teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) telah diimplementasikan untuk mengurangi kemacetan, seperti optimisasi lampu lalu lintas, sistem prediksi lalu lintas real-time, dan integrasi moda transportasi publik. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tingkat kemacetan masih tinggi. Berdasarkan data TomTom Traffic Index 2023, Jakarta menduduki peringkat ke-29 kota termacet di dunia, dengan rata-rata waktu perjalanan meningkat sebesar 40% selama jam sibuk.
Rumusan Masalah
1. Apa saja kendala dalam implementasi teknologi AI untuk mengatasi kemacetan di Jakarta?
2. Mengapa teknologi AI belum mampu memberikan dampak signifikan?
3. Faktor sosial, teknis, dan struktural apa saja yang memengaruhi kegagalan ini?
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis hambatan implementasi teknologi AI dalam pengelolaan lalu lintas di Jakarta.
2. Mengevaluasi efektivitas teknologi AI dibandingkan dengan solusi tradisional.
3. Memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kinerja teknologi AI dalam mengatasi kemacetan.
Bagian II: Landasan Teori
1. Teori Tata Kota dan Transportasi