Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer. Ransomware adalah salah satu bentuk malware yang memblokir akses ke data hingga tebusan dibayar. Serangan phishing melibatkan teknik manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi sensitif seperti kata sandi.
Virus komputer sering kali merusak data melalui lampiran email berbahaya. Selain itu, worm dapat mereplikasi dirinya sendiri di jaringan tanpa campur tangan pengguna, sementara Trojan horse menyembunyikan dirinya sebagai aplikasi yang sah untuk mengakses sistem.
Pentingnya Cyber Security Untuk Kedaulatan Negara
Keamanan siber adalah kunci untuk melindungi data dan sistem penting dari ancaman siber. Melindungi infrastruktur digital adalah bagian penting dari kedaulatan negara. Penguatan infrastruktur keamanan siber dan peningkatan pelatihan serta kesadaran terhadap ancaman siber adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil.
Kerjasama antara sektor publik dan swasta juga perlu ditingkatkan untuk menghadapi ancaman ini. Upaya ini bisa mencakup penguatan kebijakan, peningkatan keterampilan di bidang keamanan siber, dan penggunaan teknologi canggih untuk mencegah serangan. Kedaulatan bangsa sangat dipengaruhi oleh kemampuan negara untuk melindungi dirinya dari serangan siber.
BSSN dan Perannya dalam Keamanan Informasi Nasional
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memainkan peran penting dalam menjaga keamanan informasi nasional Indonesia. Dengan struktur yang kuat dan kewenangan yang luas, BSSN terus berupaya menangani berbagai insiden siber yang mengancam kedaulatan negara.
Struktur dan Kewenangan BSSN
BSSN merupakan lembaga yang lahir dari transformasi peleburan Lembaga Sandi Negara dan Direktorat Keamanan Informasi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Lembaga ini dipimpin oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara yang saat ini dijabat oleh Hinsa Siburian.