Pernyataan ini sangat relevan dalam konteks penguatan kedaulatan budaya masyarakat inti Jakarta.
Mengapa? Karena memahami asal-usul dan sejarah yang akurat adalah fondasi untuk membangun identitas yang kuat.
Penelitian dan kajian mendalam tentang sejarah Betawi dan Jakarta perlu dilakukan untuk mengukuhkan klaim budaya dan kedaulatan masyarakat Betawi dalam konteks modern.
Strategi Masyarakat Betawi untuk Memperkuat Partisipasi
1. Konsolidasi dan Edukasi: Masyarakat Betawi perlu melakukan konsolidasi internal untuk memperkuat posisi bersama, bareng-bareng. Edukasi mengenai hak dan peluang yang diberikan oleh UU DKJ harus ditingkatkan agar masyarakat Betawi dapat memanfaatkannya dengan optimal.
2. Kolaborasi dengan Pemerintah: Kerjasama dengan pemerintah daerah menjadi kunci.
Masyarakat Betawi harus proaktif dalam berkomunikasi dan bekerjasama dengan pemerintah untuk memastikan bahwa program-program pembangunan dan pelestarian budaya benar-benar inklusif.
3. Pemanfaatan Teknologi dan Media: Menggunakan teknologi dan media sosial untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Betawi. Ini akan membantu memperluas jangkauan dan mendapatkan dukungan dari masyarakat yang lebih luas.
4. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif: Masyarakat Betawi dapat mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya, seperti kuliner, seni pertunjukan, dan kerajinan tangan. Ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Maka dari itu kita semua perlu, untuk Mengukuhkan Kedaulatan Budaya Betawi, Keharusan akan Partisipasi masyarakat Betawi dalam perayaan ulang tahun Jakarta dan pembangunan kota secara keseluruhan harus lebih diperkuat.
UU DKJ membuka peluang yang signifikan, tetapi tanpa kesadaran dan strategi yang tepat, peluang ini bisa saja terlewatkan. Masyarakat Betawi harus bangkit dan menggugah jiwa mereka untuk lebih aktif dan kritis dalam memperjuangkan hak mereka. Hanya dengan demikian, Jakarta sebagai kota yang inklusif dan beragam benar-benar dapat terwujud. Mari kita jadikan ulang tahun Jakarta sebagai momentum kebangkitan Betawi, sebagai penjaga asli budaya dan identitas kota ini.