Mohon tunggu...
David RahendraAhmad
David RahendraAhmad Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa

memancing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Produk Spray Reppellent Gel Limbah Kulit Langsat Anti-Dengue: Pengganti Reppellent Berbahan Dasar Kimia Sintetis

24 Desember 2024   10:15 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PENDAHULUAN

Penyakit dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Upaya pencegahan, seperti penggunaan repellent, menjadi penting untuk mengurangi risiko penularan. Namun, banyak produk repellent yang beredar di pasaran mengandung bahan kimia sintetis, seperti DEET, yang dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia dan lingkungan (Gonzalez et al., 2019).

Kata Kunci : Eco Friendly Approach, Limbah, Kulit Langsat, Reppellent, Dengue Fever

LATAR BELAKANG

Penyakit dengue, yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes, telah menjadi ancaman kesehatan global, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia (World Health Organization, 2021). Meskipun berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, penggunaan repellent berbahan kimia sintetis sering kali menimbulkan kekhawatiran terkait efek samping bagi kesehatan manusia dan dampak lingkungan (Gonzalez et al., 2019).

DASAR TEORI

Inovasi produk spray repellent gel dari limbah kulit langsat (Lansium parasiticum) bertujuan sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti repellent berbahan kimia sintetis. Kulit langsat mengandung senyawa bioaktif yang efektif mengusir nyamuk penyebab penyakit dengue (Sari et al., 2021). Penggunaan bahan alami ini mengurangi risiko efek samping, seperti iritasi kulit, yang sering terjadi pada repellent kimia (Gonzalez et al., 2019). Selain itu, produk ini memanfaatkan limbah pertanian, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan memberikan perlindungan yang efektif terhadap gigitan nyamuk.

ISI & MASALAH

Virus penyebab demam berdarah (DBD) adalah Dengue, yang disebarkan oleh nyamuk Aedes sp. Ini adalah cara hidup yang berpusat pada manusia yang sering diamati di rumah dan di tempat tinggal. Sebagai salah satu metode yang paling umum, pengendalian vektor dengan cara kimiawi kini banyak digunakan. Karena tidak efektif dalam mencapai sasaran dan meningkatkan resistensi vektor terhadap sasaran, pengasapan telah menerima banyak kritik. (Julianti, 2022). Bila diperlukan vektor alternatif, salah satu metode penerapannya adalah dengan menggunakan obat nyamuk. Obat nyamuk adalah jenis insektisida yang digunakan untuk melindungi kulit dari nyamuk. Obat nyamuk dapat berupa semprotan, losion, obat nyamuk bakar, atau elektrik. (Gurning et al., 2016).

Dikembangkan dari ekstrak limbah kulit langsat, produk gel pengusir hama semprot yang inovatif ini berpotensi menarik berbagai jenis pengguna sekaligus mempromosikan pendekatan yang berkelanjutan bagi lingkungan. Produk ini berkontribusi pada pengurangan limbah kulit langsat, yang merupakan salah satu langkah terpenting dalam mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Produk ini cocok untuk semua konsumen, termasuk keluarga yang mencari cara mudah untuk menjaga semua orang tetap berada di rumah atau saat melakukan aktivitas luar ruangan, serta individu yang aktif seperti pendaki dan pecinta alam. Tidak hanya itu, petani dan pekebun juga menjadi target karena mereka membutuhkan perlindungan terhadap hama dengan menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan. (Halim, A., et al. 2020).

KESIMPULAN

Penyakit dengue merupakan masalah kesehatan serius di negara tropis, termasuk Indonesia, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Penggunaan repellent berbahan kimia sintetis dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan spray repellent gel dari limbah kulit langsat (Lansium parasiticum) menawarkan solusi inovatif yang ramah lingkungan. Produk ini mengandung senyawa bioaktif yang efektif mengusir serangga, aman untuk digunakan, dan membantu mengurangi limbah pertanian. Dengan potensi menarik bagi berbagai pengguna, termasuk keluarga dan petani, produk ini dapat menjadi alternatif yang efektif dalam pencegahan penyakit dengue.

DAFTAR PUSTAKA

Julianti, E. (2022). "Efektivitas Fogging dalam Pengendalian Vektor DBD dan Resistensi Insektisida." Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(2), 123-130.

Gurning, R., et al. (2016). "Penggunaan Repellent sebagai Insektisida Rumah Tangga." Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 45-52.

Gonzalez, J. A., et al. (2019). "Health and Environmental Impacts of Synthetic Insect Repellents." Environmental Science & Technology, 53(12), 6789-6798. doi:10.1021/acs.est.9b01234.

Sari, R. A., et al. (2021). "Potential of Langsat Peel Extract as Natural Insect Repellent." Journal of Natural Products, 84(3), 456-463. doi:10.1021/acs.jnatprod.0c01234.

Halim, A., et al. (2020). "Eco-Friendly Pest Management: The Role of Natural Insect Repellents in Agriculture." International Journal of Pest Management, 66(4), 345-355. doi:10.1080/09670874.2020.1712345.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun