Pengemudi serta penumpang sama-sama menajamkan mata karena untuk melewati truk lamban bermuatan overdosis selain harus melihat adakah kendaraan lain di depan truk juga adakah kendaraan lain dari arah berlawanan, masih ditambah mengamati jalanan yang bergelombang besar.
Akhirnya setelah 2 jam lebih perjalanan yang menurut pengemudi harusnya bisa ditempuh dalam waktu 45 menit jika jalannya mulus, kami sampai ke kawasan jembatan gantung Girpasang.
Kami langsung menahan napas karena takjub demi melihat pemandangan jembatan gantung Girpasang yang fenomenal itu. Berlatar belakang pemandangan Gunung Merapi, jembatan dari baja yang sisi kanan dan kirinya dipenuhi bendera kecil segitiga merah-putih. Jembatan yang menghubungkan desa Girpasang dengan berbagai wilayah Klaten lainnya terbentang sepanjang 120 meter dan berada di atas jurang yang memiliki kedalaman 150 meter. Pemandangan yang luarbiasa dan membuat kami kompak mengatakan,
"Melihat pemandangan ini rasanya worthed ya perjalanan ajrut-ajrutan yang kita tempuh."
Kami sungguh terpesona pada paduan pemandangan hamparan gunung Merapi berpadu dengan bentangan jembatan gantung Girpasang. Perasaan segar dan bebas membuat kami melompat sembari membentangkan tangan.
Akhirnya kami mengisi perut di salah satu tempat makan yang bertebaran di sekitar dengan tarif yang jelas dan ramah di kantong serta rasanya yang layak santap sembari memandang gondola yang menyeberangi jurang.
Pemandangan indah serta fenomenal jelas membuat jembatan gantung Girpasang bisa menjadi tempat wisata favorite. Apalagi tariff masuk hanya Rp. 10 ribu berlima, tariff gondola Rp. 60 ribu pulang-pergi sungguh bersahabat dengan kantong.