Whaaat? lelaki berangasan itu takut isteri?
Ketika diminta menceritakan kronologisnya, dia menceritakan versinya yang begitu tak bersalah dengan menyebut saya sebagai alibinya, "Kalau tidak percaya tanya aja Ibu itu."
Gilaaak, ada ya orang seperti itu. Sudah pasti saya tidak akan membenarkan kelakuannya dan akan membela pengemudi taksi.
Supir taksi diminta memanggil kordinator lapangannya, saya diminta pulang. Sampai di luar, saya meraih HP dan menekan 021 serta 7 angka nomor telpon rumah Lae yang sudah saya hafalkan, telpon diangkat - saya menyapa,
"Bisa bicara dengan nyonya Lae?"
"Ya saya sendiri," jawab suara di seberang.
"Begini Bu, suami anda ada di kantor polisi...bla-bla (menerangkan kronologisnya). Ini nomor telpon kantor polisinya. Bu ( seraya membaca nomor yang tercantum di pagar tembok kantor polisi)," setelah itu saya tutup telpon.
Di luar pagar kantor polisi, saya ketawa ngakak sendiri. Biarin deh dianggap aneh oleh yang melihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H