"Bolehkah diterima mengingat perusahaan minta ada spanduk dan orang-orang yang menerima nasi bungkus dipotret di bawah spanduk?"
Yah, Hitta Sari memang biasanya memotret para penerima dari belakang atau dari kejauhan karena tidak ingin menyakiti hati yang menerima bantuan tapi dia juga perlu memberikan bukti pertanggung jawaban pada para donaturnya.Â
Akhirnya sesuai saran yang ada disepakati bahwa spanduk yang akan diusung harus mencantumkan nominal sumbangan dari perusahaan terkait serta para penerima donasi memakai masker agar identitas tidak terlalu terbuka dan sesuai protocol Covid-19 untuk selalu memakai masker.
Total donasi yang sudah diterimanya: pada hari ke 35 berbagi untuk korban Covid-19
Total donasi :
166. 190.000
Total pengeluaran :
166.962.000
Masih ada beras 10 kg, kentang 5kg,kurma 5 karton,telur 3 peti,oncom 3 papan,buncis 1kg, bawang merah bawang putih @1kg.
Pada saat jumlah nasi bungkus yang dibagikan mencapai angka 2000, Hitta Sari mulai mencium adanya penumpang gelap berupa mahluk-mahluk non dhuafa mengaku dhuafa.Â
Beberapa kali ia memergoki orang yang  memarkir motor keren bahkan mobilnya rada jauh dari warungnya demi meminta nasi bungkus. Himbauan halus berupa pemberitahuan di depan warung maupun di social media diabaikan oleh penumpang gelap hingga akhirnya dia membuat pendataan serta aturan yang lebih ketat:
1. Dhuafa / Miskin
2. Tidak punya bahan makanan lagi di rumahnya
3. Tidak ada yang bisa dijual untuk membeli bahan makanan.
Mereka akan diberikan kupon. Saat ini sudah ada sekitar 600 an orang yang terseleksi dengan ketat. Jumlah nasi bungkus selama Ramadan dikurangi menjadi 1200 bungkus dengan kualitas yang lebih baik dimana diberikan juga takjil, kurma serta buah.